【Liputan khusus Maha Upacara Kalachakra Y.A Sheng Yen-Lu di Inggris】Penyelenggaraan Transmisi Dharma Sila Kalachakra di Inggris, Mendekati Tiga Ribu Umat Memadati Tempat Upacara!
(TBSky/Liputan oleh V.A Lianhua Huijun) Dharmaraja Lian Sheng pada tanggal 23 Juni 2013 memenuhi undangan telah tiba di True Buddha Temple - London (真渡雷藏寺 ) memimpin “Maha Upacara Agung Kalachakra”. Para Acarya sejumlah lebih dari 60 orang dari seluruh dunia turut menghadiri, beserta hampir 3.000 ribu umat Satya Buddha mengikuti Upacara Dharma. Tepat siang hari pada hari tersebut, Dharmaraja Lian Sheng Sheng Yen-Lu beserta rombongan, terlebih dahulu memeriksa tempat upacara, kemudian memberkati altar donatur di ruang bhaktisala True Buddha Temple, Maha Guru juga berjalan ke area stand memberikan pemberkatan selama 5 menit, kemudian memberikan tanda tangan buku karya Maha Guru sebanyak 500 jilid, kesibukan yang sangat padat tetapi sungguh memberikan penghiburan kepada umat dari berbagai negara yang terus menanti dengan penuh semangat, setiap daripada siswa-siswi Satya Buddha yang dengan hati teguh bersandarkan Satya Buddha.
Tamu khusus di hari tersebut : Bapak Sekjen Deng Hang dari Yayasan Selat Taiwan Pertukaran Budaya Tionghoa , Dubes Departemen Luar Negeri R.O.C Bapak Liao Dongzhou, Profesor Zhu Shiyi dari Academia Sinica, penemu hak paten rokok elektrik Bapak Xiu Yunqiang M.D dari Super Dragon LTD, dan tamu-tamu khusus lainnya. Sebelum Upacara Dharma dimulai, ketua pengurus True Buddha Temple memberikan kata sambutan, serta mengungkapkan rasa terimakasih sebesar-besarnya kepada Dharmaraja Lian Sheng yang memimpin langsung “Maha Upacara Agung Kalachakra”, terimakasih kepada bimbingan Guru Dhara terhadap semua kegiatan Dharmabakti, terimakasih kepada Acarya Chang Zhi (常智上師), Acarya Lian Seng (蓮聲上師 ) yang berusaha keras mengkoordinir seluruh tenaga sukarelawan, serta bermohon supaya upacara Dharma ini akan memberikan kesejahteraan bagi negara dan masyarakat.
Dubes Liao Dongzhou pada kata sambutannya mengatakan : “…… ada peramal yang berkata kelahiran lampau saya adalah orang Inggris, oleh karena itu, atas berkat anugerah Maha Guru, yang memimpin upacara Dharma ini, membuat saya dapat pergi ke Inggris menghadiri pesamuan ini. Jika kita ingin mempelajari Buddha Dharma maka yang terbaik adalah seharusnya belajar kepada Maha Guru yang sungguh nyata menekuni bhavana dan sungguh nyata memperoleh pencerahan. Saya disini memuji Satya Buddha, terimakasih Maha Guru yang selama kurun waktu 30 tahun, dengan segala upaya menulis begitu banyak buku, mentransmisikan begitu banyak Dharma, barulah adanya prestasi gemilang seperti sekarang ini. Seperti di Taiwan setiap hari Sabtu ada mencapai ribuan orang yang mengikuti upacara Dharma Maha Guru, dan ada lagi “Grup Profesor-Doktor Zhenfozong” mereka semua ini merupakan siswa yang telah ber-Sarana kepada Dharmaraja Lian Sheng……. Dan berbagai elemen lainnya, oleh karena itu saya memuji Satya Buddha yang sedemikian luar biasa.”
Kata sambutan Bapak Sekjen Deng Hang : “Mengenai kehadiran Dharmaraja Lian Sheng, Guru Dhara, para Acarya, para umat dan simpatisan…. Kedatangan Anda semua ini ke London, setiap kali Dharmaraja Lian Sheng hadir disini pasti semua orang disini bersukacita. Saya mewakili Yayasan Selat Taiwan Pertukaran Budaya Tionghoa, memberi sambutan hangat menyambut Maha Guru. Semoga Maha Guru mendoakan dua daratan damai sentosa, dan juga mendoakan kesejahteraan bagi masyarakat dan semua yang hadir disini. Dharmaraja Lian Sheng sangat tekun menulis buku, sungguh luar biasa, melalui kiat-kiat pelatihan Beliau, tertera pada setiap halaman buku. Dharmaraja Lian Sheng memiliki kedudukan yang tinggi, terdapat 5 juta umat yang ber-Sarana. Dharmaraja Lian Sheng merupakan Biksu Agung Mulia di dunia Buddhisme. Ia adalah mustika yang tak ternilai pada kebudayaan Tionghoa. Saya mengucapkan semoga Zhenfozong senantiasa maju berkembang.”
Kata sambutan Shimu, Guru Dhara : “Terimakasih kepada True Buddha Temple yang selama masa persiapan telah sangat bersusah payah, terimakasih pada para sukarelawan, kepada para donatur. Terimakasih atas kata pujian 2 tamu khusus. Semenjak Maha Guru mentransmisikan Sadhana Kalachakra di Taiwan, Amerika Serikat….. harus ditransmisikan tersebar di seluruh dunia pada 5 benua besar, hari ini membabarkan di Inggris, Sadhana Agung ini hanya dapat bersua tak dapat dipinta, terimakasih kepada Maha Guru mentransmisikan Sadhana Agung. …….. Semua kata dipakai habis pun tidak bisa mengungkapkan isi hati saya, hanyalah memakai beberapa kalimat pujian untuk mengungkapkannya. Saya ingin memuji Maha Guru telah sempurna mentransmisikan Sadhana, memuji kebijaksanaan agung Maha Guru, dengan kemurahan hati berwelas asih, menolong segala penderitaan, senantiasa berdiam dalam kondisi bebas keleluasaan, adalah Buddha yang kekal abadi, suara Maha Guru ibarat menyebarkan selaksa Dharma. Dan terakhir saya berharap kita semua yang mendengarkan Dharmadesana Maha Guru menerima Dharma wacana, akan lekas memperoleh keberhasilan, menciptakan berkah untuk segenap insan.”
Maha Guru pada hari tersebut menahbiskan Upasampada kepada seorang siswa, dengan nama Bhiksu “Lian Ren” , Maha Guru bertanya : “Mengapa menjadi bhiksu?” Jawaban bhiksu lhama : “Untuk melimpahkan jasa menjadi bhiksu kepada ibu saya.”
Maha Guru berkata : “Bakti seorang anak menggugah langit, dan anda pribadi apakah mempunyai niat untuk menjadi bhiksu?” Jawaban : “Iya.” Maha Guru berkata : “Yang dimaksudkan menjadi bhiksu adalah meninggalkan kehidupan duniawi, memasuki rumah Buddha, ke atas berusaha mencapai keBuddhaan, ke bawah menyelamatkan segenap insan.” Kemudian Yang Mulia selanjutnya menahbiskan Sila Bodhisattva untuk 31 umat, Yang Mulia membabarkan : “Yang disebut penerimaan Sila berada diantara rangkaian tanya jawab. Mulacarya bertanya dan murid menjawab. Bodhisatva tidak memiliki hati egois, hanya demi orang lain dan tidak demi diri sendiri. Menolong insan mencapai keBuddhaan, mengabaikan diri demi orang lain adalah Bodhisattva. Sila Bodhisattva mudah diterima. Namun tidaklah mudah dipegang teguh. Hendaklah berwelas asih memberikan keuntungan kepada orang lain menjadi Bodhisattva demi seluruh insan.”
Yang Mulia setelah usainya Upacara Agung Kalachakra, dengan khidmat melimpahkan jasa : “Sepenuh hati sembah sujud adinata Kalachakra Vajra Buddha, memancarkan maha cahaya menyinari dunia, melindungi kedamaian seluruh dunia, memancarkan cahaya bagi seluruh masyarakat senantiasa dalam kerukunan persatuan, seluruh lapisan masyarakat berhasil memperoleh perbaikan ekonomi, melindungi segenap umat agar senantiasa sehat sejahtera, lancar dalam usaha….. memohon Kalachakra Vajra memancarkan cahaya merah menambah cinta kasih, memancarkan cahaya biru mengikis dendam permusuhan, memancarkan cahaya putih melenyapkan penyakit, menyeberangkan makhluk alam bardo, memancarkan cahaya kuning menambah berkah karunia, mengamanatkan segala kisruh menjelma menjadi kedamaian, atas maha daya Kalachakra Vajra, menyingkirkan seluruh bencana malapetaka.”
Secara khusus Maha Guru mengumumkan : Kalung Kalachakra Vishva Dharani yang dipakai hari ini, adalah anugerah Acarya Thubten Dhargye sebagai benda pemercayaan silsilah yang terakhir kepada Maha Guru. Kalung ini dititipkan oleh Acarya Pei Wen dari Hongkong kemudian diberikan kepada Maha Guru, mengamanatkan Maha Guru untuk dipakai di Inggris sebagai tempat terakhir transmisi Dharma Kalachakra di 5 benua besar!
Maha Guru membabarkan : “Guru memberi perhatian kepada siswaNya, maka seorang siswa hendaklah setiap saat bervisualisasi Guru menetap di atas kepala! Ini memaknakan antara Guru dan murid senantiasa saling mengenang. Thubten Ksiti Rinpoche kelak akan mengembangkan silsilah aliran Thubten kita, arus Dharma selamanya tiada terputuskan.”
Berkenaan pemikiran kerukunan universal, Yang Mulia mengatakan : “Kawasan Selat Taiwan semuanya adalah satu keluarga, seperti dikatakan bahwa di empat samudera semuanya adalah saudara, lima ratus tahun lampau semuanya adalah satu keluarga. …… Kita umat Buddhis dan bahkan keyakinan lainnya hendaklah saling berbaur dalam kerukunan. Begitu pula dengan kawasan selat Taiwan, semuanya sama adalah berkebangsaan Tiongkok, mempunyai nenek moyang yang sama….., sepatutnya hidup dalam kerukunan.”
Berkenaan “Sila Vinaya Kalachakra” Yang Mulia berkata : “Sadhana Kalachakra dapat mencapai keBuddhaan dalam tubuh sekarang dan pada kehidupan sekarang. Mengenai Sila Vinaya Kalachakra~ Dahulu pertama kali memimpin upacara Dharma Kalachakra di Hongkong, Acarya Lian Han ada menyebutkan isinya tetapi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk menjelaskan Sila Vinaya”
“Kalachakra Vajra memegang teguh 14 Sila Dasar Tantrayana. Pada hari ini kita menyelenggarakan upacara Kalachakra, andaikata bukan karena persoalan besar, anda adalah siswa Satya Buddha tetapi tidak mendengarkan ajaran Sila, maka bearti menyepelekan ajaran Sila. Pengecualian anda mendapat persoalan besar, namun saya melihat tidak ada apapun yang lebih besar dari persoalan kehidupan dan kematian. Tetapi, misalnya : anda terbaring di rumah sakit maka tidak bisa datang maka tidak bisa apa-apa juga.”
“Tidak boleh meninggalkan hati bodhicitta. Seperti menerima Sila Bodhisattva adalah “Ikrar Bodhicitta” (bodhipranidhicitta), jika sungguh dikerjakan maka adalah “Aktivitas Bodhicitta” (bodhiprasthita). Dan tidak boleh menghujat kitab-kitab Sutra, tidak boleh menghujat bijaksanawan mulia. Tidak boleh menggunakan kata bahasa kasar mengkritik, menghujat, mencela pribadi orang lain. Tidak boleh terhadap yang kondisi batinnya belum siap, terhadap yang berpandangan dangkal dituturkan Dharma Tantra nan tinggi mendalam. Oleh karena walaupun telah mendengar tidak akan diberikan perhatian.”
“Tidak boleh bersahabat dengan yang tak bermoral. Bak pepatah dekat tinta merah akan menjadi merah, dekat tinta hitam akan menjadi hitam. Seperti bejana kuah saus~jika masuk kedalam bejana rasanya sama semua. Tidak boleh mendekati yang gemar berjudi, pengguna narkotika dan obat terlarang lainnya. Untuk itu kita mendekati bijaksanawan mulia tidak mendekati yang amoral.”
“Tidak boleh merusak keyakinan hati sadhaka. Ketika mengembangkan ikrar haruslah dipegang teguh. Ber-Sarana kepada Mulacarya maka hendaklah menjaga ikrar diri sendiri. Tantrayana tidak boleh menghujat wanita. Karena pada Tantrayana, wanita adalah sosok yang penting.”
“Tidak boleh menyanjung diri sendiri menistai orang lain, tidak berkenan memaafkan orang yang memohon penyesalan juga termasuk melanggar Sila. Tidak boleh mencuri pakaian Tri Ratna. Tidak boleh melanggar Panca Anantarya Karman (五無間罪/5 perbuatan jahat tak terbatas) : membunuh ayah, membunuh ibu, membunuh arahat, melukai tubuh Buddha, memecah-belah anggota Sangha. Tidak boleh menghujat Hinayana, karena Hinayana menitikberatkan berbicara mengenai Sila Vinaya, merupakan fondasi dasar pembelajaran agama Buddha.”
“Tidak boleh terhadap insan yang mempunyai keyakinan hati bertutur kata hingga luntur keyakinan hatinya. Tidak boleh berdiam selama 7 hari di rumah penekun Hinayana, agar tidak terpengaruh olehnya. Bagi yang belum bersungguh-sungguh menekuni bhavana tidak boleh berkedok sebagai Yogi penekun prana. Diri sendiri yang menekuni bhavana tidak boleh terpaut jauh berhubungan dengan Tri Mula (Red: Mulacarya, Yidam, Dharmapala). Seorang sadhaka tidak boleh sembarangan mencela orang. Pada setiap perbuatan hendaknya senantiasa tidak melupakan Pandangan Benar. Apabila melanggar Sila hendaklah segera menekuni pertobatan pemurnian diri : mengulang penerimaan Sila, memohon adisthana Mulacarya.”
Oleh karena butir Sila Vinaya sangat banyak, penulis (Red : V.A Hui Jun) memberikan beberapa contoh saja, silahkan membaca kembali 14 Sila Dasar Tantrayana, 50 Syair Abdi Guru Pancasika dan yang berkenaan dengan “Butir Sila Kalachakra Vajra” : “14 Sila Berat Kalachakra”, “25 Jenis Larangan Perilaku”, “6 Aturan Buddha Memegang Teguh Sila”. Dan terakhir Yang Mulia memberikan abhiseka kepada seluruh umat hadirin : “Sapta Maha Sadhana Kalachakra, Sadhana Satya Vajrakila Kalachakra, Sadhana 9 Tahap Meditasi Kalachakra, Sadhana Makna Hakiki Kalachakra, Sadhana Perisai Pelindung Kalachakra, Sadhana Cakra Surya Candra Kalachakra, Sadhana Avenika Vajrasphota Kalachakra dan beserta Maha Sadhana Avenika Raja Gao Avalokitesvara Bodhisattva.
Panitia penyelenggara pada hari yang bersamaan mengadakan jamuan syukuran bertempat di ILEC Conference Centre, ketika Yang Mulia tiba di gerbang utama, disambut atraksi peniupan bagpipe alat musik tradisional Inggris Skotlandia, menyambut kehadiran Yang Mulia memasuki tempat jamuan dan menikmati hidangan makan malam. Di sela-sela jamuan para umat dengan hati yang tulus mempersembahkan lagu dan tarian elok, kemudian memohon Maha Guru memotong kue ulang tahun, Yang Mulia setelah itu kemudian diundang memperagakan Tinju Vajra. Terakhir, Yang Mulia memberikan berkat penjamahan kepala, dengan dikelilingi oleh para siswa yang penuh antusias, perlahan-lahan keluar dari tempat acara, mengakhiri jadwal kegiatan pada hari ini, segalanya sejahtera sempurna.
※Sumber Terjemahan : http://www.tbnsky.info/index.php?option=com_content&task=view&id=322&Itemid=16 ※Untuk membaca lebih banyak berita marilah bergabung di TBSky
Versi Mandarin : 【真佛天空新聞台】 http://www.tbnsky.info/
Versi bahasa Inggris : http://blog.udn.com/TBSkyNews
Versi bahasa Indonesia : http://tbskyindonesia.blogspot.com/
※Facebook Fanspage :
TBSky Chinese : https://www.facebook.com/nkingsky
TBSky English : https://www.facebook.com/TBSkyNews
TBSky Bahasa Indonesia : https://www.facebook.com/TBSkyBahasaIndonesia
No comments:
Post a Comment