Saturday, November 23, 2013

Membawa Mahkota Dharmaraja Maha Guru naik pesawat

《盧勝彥尊者粉絲專欄 》帶師尊寶冠搭機,也得座位。文:Lian Hua Siew Lian
《Rubrik Fans Arya Sheng-Yen Lu 》Membawa Mahkota Dharmaraja Maha Guru naik pesawat, memperoleh tempat duduk pula.

Penulis : Lian Hua Siew Lian

Setelah lewat 4-5 tahun kini baru terkumpul keberanian untuk menuliskan kekuatan Maha Agung Sang Satya Buddha!

Penulis sering membantu membawakan Mahkota Dharmaraja dan Rompi Naga pujana dari para saudara/i se-Dharma kepada Maha Guru dan dalam perjalanan menuju ke negara asal ataupun hingga ke Taiwan pasti disertai peristiwa yang menakjubkan!

Khususnya seperti, tidak soal apakah saya naik bus ataupun naik pesawat maka Mahkota Dharmaraja dan Rompi Naga pasti senantiasa saya bawa sendiri tak pernah meninggalkan badan. Biasanya di atas pesawat tidak memperkenankan tangan kita ada memangku sesuatu benda, pramugari menghendaki agar saya meletakkan kotak berisi Mahkota ke atas, tapi saya bersikeras memeluknya erat-erat, seluruh kursi penumpang sudah penuh, tetapi ketika pesawat akan terbang, peristiwa menakjubkan pun terjadi~di samping saya pasti akan tersisa satu tempat duduk kosong.

Friday, November 22, 2013

TBF secara khusus menggelar “Perjamuan makan peserta ujian Pandita Dharmaduta dan Pandita Lokapalasraya Zhenfozong angkatan ke-5”


《Warta Kilat TBSky》TBF secara khusus menggelar “Perjamuan makan peserta ujian Pandita Dharmaduta dan Pandita Lokapalasraya Zhenfozong angkatan ke-5”

(Warta TBSky/Liputan oleh V.A Huijun) Tanggal 21 November 2013, TBF demi para peserta ujian Pandita Dharmaduta dan Pandita Lokapalasraya yang datang dari jauh, supaya para peserta dapat menghaturkan pujana kepada Yang Mulia Maha Guru dan Guru Dhara, dalam meniti jalan penyiaran Buddha Dharma sehingga dapat memperoleh petuah dan adisthana dari Maha Mulacarya, maka dengan khusus telah digelar “Perjamuan makan peserta ujian Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya Zhenfozong angkatan ke-5”. Di tempat perjamuan turut bergabung di dalamnya para Acarya penguji ujian beserta anggota panitia pelaksana. Rombongan peserta ujian berasal dari berbagai negara, setiap orang merasakan kegembiraan hati tak terkira karena bisa menghaturkan pujana kepada Maha Guru dan Guru Dhara!

Ujian pada periode ini telah berakhir pada tanggal 20 November, terdapat lebih dari sepuluh Acarya Zhenfozong bertugas sebagai penguji ujian, dan pada ujian periode ini pula jumlah peserta dari generasi muda lebih banyak, diantaranya tidak sedikit yang menampilkan bakat dan prestasi yang menonjol pula, sebuah aspek yang seyogyanya patut diberikan apresiasi.

Thursday, November 21, 2013

Festival Lampion Taiwan tahun 2014 menetapkan Lampion Padmakumara sebagai Lampion Utama!


《真佛天空新聞報》 2014年全台灣燈會將在南投草屯 中興新村 盛大舉行!而 目前已經拍案訂定在宗教區的主燈是《蓮花童子燈》,這是多麼殊勝啊!
《Warta TBSky》Festival Lampion Nasional tahun 2014 Taiwan dengan semarak akan diselenggarakan di Chung Hsing New Village, kota Nantou - Chaodun! Perkembangan terkini ada pada penetapan : “Lampion Padmakumara” sebagai Lampion Utama di sektor keagamaan, wah alangkah spektakulernya ini!

True Buddha Vajrayana Association of R.O.C, Taiwan Lei Tsang Temple, serta beberapa wakil dari tim perencanaan sedang melaporkan detail pendekorasian lokasi festival dan hal-hal detail yang berkenaan dengannya, tampak di foto Yang Mulia Maha Guru dan Guru Dhara mendengarkan laporan dengan seksama!

Lampion utama pada festival lampion di tahun kuda 2014 sesuai perencanaan akan ditempatkan di Chung Hsing New Village, yang nantinya diterapkan dengan teknik modern Teknologi Hijau, dipadani dengan desain arsitektur tradisional, ditambah pula dengan mengikuti himbauan pemerintah daerah setempat supaya menonjolkan festival lampion di pedesaan dari sisi kesederhanaan dan rendah hati, yang tentu pada kali ini akan menciptakan sebuah festival lampion yang benar-benar unik dan menarik di Taiwan.

Kegiatan festival lampion tahun kuda 2014 direncanakan akan dimulai di daerah sekitar Chung Hsing New Village, termasuk daripadanya sebuah terowongan hijau di Jalan Guanghua akan dikreasikan menjadi sebuah jalur lintasan bercahaya kemilau, lapangan olahraga Zhongxing menjadi kawasan utama pemasangan lampion, sedangkan kantor lama pemerintahan propinsi akan ditata dengan beraneka jenis lampion bunga, pertunjukan yang disuguhkan pasti akan sangat menarik. Untuk berita yang berkaitan Festival Lampion tahun 2014 di Taiwan, silahkan mengunjungi situs berbahasa mandarin dengan tautan berikut:
http://tw-light.tw.tranews.com/Show/Style7/Column/c1_Column.asp?SItemId=0131030&ProgramNo=A400043000006&SubjectNo=14580

Warta TBSky Tuturan Suara Hati oleh V.A Huijun


《真佛天空心語》 曾經有餐館沒有什麼客人, 可是當師尊一到達之後,就高朋滿座!
《Warta TBSky Tuturan Suara Hati》 Pernah suatu kali sebuah rumah makan sepi konsumen, tetapi sewaktu Maha Guru datang, segera saja di rumah makan tersebut tiada tempat yang kosong!

Maha Guru menceritakan kepada kami : Dulu ada sebuah rumah makan, pemiliknya setiap kali secara khusus mencatat jam kedatangan Maha Guru, maka konsumen di rumah tersebut menjadi bertambah berapa banyak, ternyata jumlah konsumen meningkat paling sedikit hingga dua kali lipat. Dan pemilik rumah makan itu, secara khusus pula membawakan daftar catatan tersebut untuk dilihat Maha Guru!

Bahkan pemilik rumah makan di tempat lain pada sore hari ini juga berkata demikian kepada Maha Guru : Setiap kali Maha Guru datang, usaha kami pasti membaik dengan drastis!

Ini semua oleh karena Maha Guru disertai banyak Dewa Dharmapala yang melindungi! Dan, Maha Guru kita sememangnya adalah Vajra Maha Berkah (Dafu Jingang - 大福金剛)! Apakah Anda semua setuju?


Tuesday, November 19, 2013

Buku terbaru Maha Guru Lian Sheng ke-239


Sepulang Maha Guru ke Taiwan, Beliau setiap hari tetap saja tidak berhenti menulis buku lho!

Berikut adalah foto yang dipotret pagi ini yakni Judul buku terbaru karya tulis Maha Guru Lian Sheng : 《夢鄉日記》atau “Mèngxiāng rìjì” (Diari Negeri Impian)
Marilah kita nantikan bersama-sama!

Kami juga mengajak para pembaca sekalian untuk membeli buku karya tulis Maha Guru Lian Sheng, niscaya kebijaksanaan batin semakin bercahaya terang!

Jadwal Upacara Dharmaraja Liansheng Sheng-Yen Lu di Taiwan Lei Tsang Temple Periode November dan Desember:

-23 November (Sabtu) pukul 15:00 Upacara Homa Kurukulle dan Mengulas Sutra
-30 November (Sabtu) pukul 15:00 Upacara Homa Yaochi Jinmu dan Mengulas Sutra
-7 Desember (Sabtu) pukul 15:00 Upacara Homa Mahapadmakumara Putih dan Mengulas Sutra
-14 Desember (Sabtu) pukul 15:00 Upacara Homa Amitabha dan Mengulas Sutra
-21 Desember (Sabtu) pukul 15:00 Upacara Homa Vajrasattva dan Mengulas Sutra
-28 Desember (Sabtu) pukul 15:00 Upacara Homa Jambhala Kuning dan Mengulas Sutra

Deklarasi TBF


<宗 委 會 聲 明 啟 事>
< Deklarasi TBF >

Pada 9 November 2013 , sebelum Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu meninggalkan Seattle untuk bertolak ke Taiwan, di atas Dharmasana saat memimpin upacara puja bakti bersama malam hari di Ling Shen Ching Tze Temple, selain mengungkapkan rasa haru perpisahan, juga mengungkapkan mengenai hasil memohon petunjuk Yaochijinmu mengenai perihal pensiun, hal ini selain membuat para siswa di lokasi serentak memohon untuk tidak pensiun, juga membuat para umat yang menyaksikan secara online mengirimkan surat mengungkapkan perhatian masing-masing kepada Mahaguru. Dengan setulus tekad melindungi Mahaguru dan memohon supaya Mahaguru terus melanjutkan pemutaran Dharmacakra.

Selain membantu untuk menyampaikan aspirasi suara hati perhatian para siswa dari seluruh penjuru dunia kepada Mahaguru, TBF juga sekali lagi mengumumkan kepada semua Leizangsi , cetya, perkumpulan puja bakti dan semua tempat ibadah Zhenfo Zong di seluruh dunia :

Sepuluh tahun belakangan ini, Mahaguru demi menuntun para insan, demi membabarkan Buddha Dharma, setiap hari menulis, setiap hari bersadhana, sama sekali tidak pernah absen satu haripun. Demi memenuhi harapan para siswa, meski sudah lanjut usia namun tidak memperdulikan keletihan , pulang pergi ke seluruh penjuru dunia untuk memimpin upacara, memberikan abhiseka, adhistana, sama sekali tiada pernah beristirahat.

《Warta Kilat TBSky》Fenomena menakjubkan! Mata Rupang Dewa terbuka setelah Kepala Kuil menjapakan mantra hati Mulacarya!


《真佛天空極速報》好奇特現象! 堂主唸上師心咒,竟然神像開眼!
《Warta Kilat TBSky》Fenomena menakjubkan! Mata Rupang Dewa terbuka setelah Kepala Kuil menjapakan mantra hati Mulacarya!

Tanggal 17 November 2013 sore, Acarya Lian Huo dan Acarya Lian Shi melaporkan kepada Maha Guru dan Guru Dhara bahwa : Di Kalimantan Timur - Indonesia ada sebuah kuil Dewi Mazu, kepala kuil tersebut telah bersarana kepada Maha Guru Lian Sheng, setiap hari ia sangat rajin menjapa mantra hati Mulacarya dan Sutra Raja Agung Avalokitesvara (Gaowangjing), ternyata, bagian mata pada Rupang dewa kuil tersebut yang tadinya sedikit terpejam, ternyata sekarang menjadi membukakan mata, berikut diunggah foto-foto Dewi Mazu dan Dewa Sangharama (Guan Gong), kuil ini yang sebelumnya hanya dikunjungi 2-3 orang per hari, oleh karena keajaiban “Rupang Dewa Membuka Mata” yang diekspos oleh media setempat, alhasil menyebabkan pengunjung yang datang mengunjungi Kuil ini meningkat hingga 200-300 orang per hari.

Lianhua Yunxiong shixiong dari Indonesia turut melaporkan kepada Maha Guru dan Guru Dhara bahwa : ada orang yang memohon Rupang Maha Guru untuk dipersemayamkan di sebuah Kuil beda aliran, maka Lianhua Yunxiong shixiong pun membawakan sebuah Rupang Padmakumara sebagai penjalin jodoh Dharma, setelah Rupang Padmakumara dipersemayamkan di Kuil tersebut, tak disangka terjadilah fenomena ‘Fa Lu’ (Red= 發爐/Fa Lu: Batang dupa yang ditancap di Hiolo terbakar habis tanpa sisa, dalam kepercayaan Taoisme menandakan turunnya makhluk suci), menyebabkan yang menyaksikan peristiwa semuanya terheran-heran !

Maha Guru pun menyinggung tentang Shellyann shijie yang berasal dari Toronto-Canada, kedua matanya yang buta selama 5 tahun karena luka yang disebabkan oleh pekerjaan, tak dinyana setelah diadisthana oleh Maha Guru Lian Sheng telah bisa melihat cahaya, dan bisa melihat awan!

Acarya Lian Shi selanjutnya melaporkan kepada Maha Guru dan Guru Dhara perihal kesaksian kontak batin : Dokter Chen-Zhexin dari Taiwan mendapat tumor di jaringan pembuluh darahnya (Red: hemangioma), setelah menjapa mantra hati Mulacarya dan mantra hati Mahadewi Yaochi Jinmu, tumor tersebut mendadak saja sembuh!

Monday, November 18, 2013

Media massa di Taiwan mewawancarai Yang Mulia Dharmaraja Lian Sheng!


台灣新聞媒體,採訪聖尊蓮生活佛!
Media massa di Taiwan mewawancarai Yang Mulia Dharmaraja Lian Sheng!

《Warta Kilat TBSky》Tanggal 17 November 2013 Maha Guru, Guru Dhara dan rombongan, tiba di Taiwan Taoyuan International Airport pada pukul 5:45 subuh hari. Karena khawatir Yang Mulia Maha Guru terlalu memforsir tubuh dan kelelahan, para umat Zhenfozong dari komunitas internet serempak menghimbau sesama umat aliran supaya mengindahkan ketertiban, menaruh pengertian kepada Maha Guru, serta menjaga akses keluar Maha Guru dan Guru Dhara setelah turun dari pesawat supaya lancar tanpa hambatan!

Demi menyambut kedatangan Maha Guru dan Guru Dhara, para umat Zhenfozong dengan semangat berkobar-kobar, sudah sejak awal dari jam 1-2 subuh datang menunggu di Bandara Internasional Taoyuan. Tidak lama kemudian di areal bandara berkumpul semakin banyak siswa Zhenfozong dengan jumlah sekitar 2 ribu umat, sambil memegang tinggi-tinggi papan slogan penyambutan, semuanya antusias menantikan kepulangan Maha Guru!

Bapak Sekjen Liao Dongzhou dari Departemen Luar Negeri R.O.C Komite Koordinasi untuk Urusan Amerika Utara dan istri secara khusus mempersembahkan bunga kepada Maha Guru dan Guru Dhara, bersama-sama para umat dengan tulus memberikan penyambutan yang hangat.

Yang Mulia Maha Guru Lian Sheng selepas turun dari pesawat menerima konferensi pers khusus dengan pihak wartawan, wartawan bertanya mengenai apa pandangan mengenai isu kerawanan bahan pangan yang muncul dewasa ini?

Yang Mulia berpendapat bahwa pengelolaan bahan pangan berhubungan erat dengan kesehatan seluruh rakyat maka sangat penting, pengelolaan pangan, peraturan perundang-undangan serta kerjasama yang erat dengan pihak pengusaha, dengan demikian maka keamanan bahan pangan baru dapat dipastikan, diantaranya pihak pengusaha hendaklah mempunyai kesadaran moral dan mempunyai hati nurani, jadi pendidikan karakter sedari usia dini sangatlah penting.

Sunday, November 17, 2013

Liputan ringan Maha Guru dan Guru Dhara tiba di Bandara Taoyuan - Taiwan 17 November 2013


Dengan tidak sabar menunggu tibanya Sang Buddha Sejati, para murid dengan penuh semangat antusias tinggi berkumpul menjemput pesawat kedatangan Maha Guru Lian Sheng dan Guru Dhara kembali ke Taiwan!




Maha Guru dan Guru Dhara sudah tiba! Para siswa mempersembahkan bunga, berseru dan bertepuk tangan meriah! 
 

Maha Guru sekali menjejakkan kaki keluar dari pesawat, langsung menerima sambutan hangat dan meriah dari para umat, Maha Guru pun dengan welas asih memberikan Moding (Red: pemberkatan jamah kepala) kepada para umat di bandara, suasana terasa hangat dan penuh keharuan! 

Fokus TBSky : Kepulangan Maha Guru dan Guru Dhara ke Taiwan


《Fokus TBSky》Dengan hormat menyambut kepulangan Maha Guru ke Taiwan untuk membabarkan Dharma, memutar Roda Dharma nan Agung menyelamatkan segenap insan

Para siswa luhur sekalian~sampai ketemu di bandara para hari Minggu ini.

Momen kembali berkumpul bersama ini, para siswa senantiasa akan mengingati budi agung Maha Guru dan dengan penuh semangat melindungi ikrar di dalam hati…

Jadwal : 17 November pesawat Eva Air (BR025) ditempuh dalam 12 jam 35 menit / penerbangan langsung

02:10 berangkat dari : Seattle

05:45 tiba di : Taiwan Taoyuan International Airport

Lokasi : Taiwan Taoyuan Airport di Entry Hall Terminal 2

*Perhatian : Lancar seperti biasanya, maka Maha Guru sekitar jam 5 sudah memasuki Terminal Kedatangan. Diberitahukan kepada para umat jika waktu terbaik tiba di bandara adalah sebelum jam 4:30!

Cetya Fazhou (法舟堂) menyiapkan akomodasi gratis pulang pergi ke bandara.

17/11 Jam 4 pagi berangkat dan pulang kembali ke Cetya sekitar jam 7 lewat.

Hubungi : 03-4010698 Contact Person : Fashi Lianshu
(informasi ini dibagikan dari Cetya Fazhou - kota Zhongli, Taoyuan)

~~~~~~~~~~~~~

【TBSky Bahasa Indonesia】Mempersembahkan warta berita terbaru, artikel pelimpahan jasa untuk kepedulian terhadap sesama insan, perenungan Silsilah melalui Petuah Emas dan Dharmadesana Yang Mulia Mulacarya Lian Sheng, serta berbagi foto agung para Buddha Bodhisattva!

Silahkan menekan tombol ‘LIKE’ di halaman utama Facebook Fanspage “TBSkyBahasaIndonesia”, untuk memudahkan notifikasi setiap kali adanya berita terbaru ke hadapan Anda!

https://www.facebook.com/TBSkyBahasaIndonesia

Saturday, November 16, 2013

Lianhua Ziyi mendapat petunjuk Maha Guru lewat mimpi, Berhenti dari pekerjaan pada saat tepat sehingga terhindar dari petaka!


《盧勝彥尊者粉絲見證》 蓮花子奕得聖尊夢示,及時離職公司而避開被圍廠之難!
《Warta Kesaksian Fans Arya Sheng-Yen Lu》Lianhua Ziyi mendapat petunjuk Maha Guru lewat mimpi, Berhenti dari pekerjaan pada saat tepat sehingga terhindar dari petaka!

Sembah sujud kepada Yang Mulia Mahaguru Dharmaraja Liansheng Sheng-Yen Lu~siswa dengan nama Dharma Lianhua Ziyi pada kesempatan ini hendak mengungkapkan peristiwa yang dialami saya sendiri untuk dibagikan kepada sesama saudara/i se-Dharma~Terimakasih tak terhingga atas pertolongan Maha Guru Lian Sheng~

Siswa beberapa tahun yang lalu selama 7 tahun bekerja di Mainland-China, saya berkedudukan sebagai Kepala Pabrik, jelang rentang waktu panjang tekanan pekerjaan semakin besar membuat diri saya larut dalam depresi, saya ingin sekali meninggalkan pekerjaan ini, tetapi setelah menyampaikan surat pengunduran diri, perusahaan pasti tidak mau menyetujui, dan malah dengan cara menaikkan gaji dengan maksud supaya bisa menghilangkan niat saya tadi, saat itu siswa juga pernah menulis surat ke Seattle untuk memohon petunjuk, namun surat balasan hanya mencantumkan “boleh memperbanyak penjapaan mantra hati Mulacarya”, dan tidak ada petunjuk lainnya lagi ataupun saran mengenai niat berpindah pekerjaan, demikianlah siswa terpaksa meneruskan pekerjaan dengan tekanan dan depresi.

Pada suatu hari setelah berselang setengah tahun kemudian, saya terperanjat bermimpi Maha Guru Lian Sheng datang ke mimpi memberikan petunjuk, dengan latar berada di ruang tamu rumah saya, siswa sedang menonton siaran televisi, berbaring di atas kursi sofa, lalu tampak Maha Guru seorang diri tiba-tiba membuka pintu masuk ke ruang tamu, (jubah Dharma yang dikenakan sama persis dengan gambar di samping), siswa sungguh terperanjat lalu berlutut di lantai menghaturkan hormat kepada Maha Guru, Maha Guru sambil tersenyum ringan perlahan berjalan melewati televisi, hingga sampai di kursi sofa tunggal yang ada di samping kemudian duduk diatasnya, siswa merangkapkan kedua tangan sembari berlutut bertanya : “Mohon tanya Maha Guru ada petunjuk apa?”, dengan lembut Maha Guru hanya mengucapkan sebuah kalimat “Anda sudah boleh pulang Taiwan”, sampai disini siswa tiba-tiba tersentak bangun dari mimpi tersebut, saya meraih jam weker ternyata sudah subuh jam 5 lewat, teringat kisah yang beredar di antara sesama umat sealiran bahwa jika memimpikan Maha Guru di waktu subuh antara jam 5 hingga jam 7 maka pasti adalah sosok Maha Guru yang asli, seketika itu juga siswa menelepon pulang ke Taiwan untuk memberitahu istri perihal kejadian ini!

Friday, November 15, 2013

Foto Butir "Sarira Gigi" Maha Guru Lian Sheng


《真佛天空極速報》美國西雅圖傳來消息:“師尊今天晚餐時,從嘴裡吐出一顆牙舍利,真殊勝啊!”
《Warta Kilat TBSky》Berita datang dari Seattle - US : "Maha Guru Lian Sheng pada saat makan malam hari ini, dari mulut Maha Guru mengeluarkan sebutir Sarira Gigi, sungguh menakjubkan!"

Halaman warta TBSky kini telah memulai aktivitas "Memohon Buddha menetap di dunia", dan aktivitas "Lindungi Guru dan Aliran"!

Kami menyambut baik kepada para pembaca sekalian agar membagikan liputan berita TBSky pada akun Facebook anda ataupun grup di Facebook, sehingga lebih banyak lagi yang bisa turut membacanya!

【TBSky Bahasa Indonesia】Mempersembahkan warta berita terbaru, artikel pelimpahan jasa untuk kepedulian terhadap sesama insan, perenungan Silsilah melalui Petuah Emas dan Dharmadesana Yang Mulia Mulacarya Lian Sheng, serta berbagi foto agung para Buddha Bodhisattva!

Silahkan menekan tombol ‘LIKE’ di halaman utama Facebook Fanspage “TBSkyBahasaIndonesia”, untuk memudahkan notifikasi setiap kali adanya berita terbaru ke hadapan Anda!

※Facebook Fanspage :
TBSky Chinese : https://www.facebook.com/nkingsky
TBSky English : https://www.facebook.com/TBSkyNews
TBSky Bahasa Indonesia : https://www.facebook.com/TBSkyBahasaIndonesia

Thursday, November 14, 2013

Saudari Chen-Yafen menceritakan mukjizat Moding oleh Maha Guru Lian Sheng yang telah menyembuhkan gejala sakit “sindrom Tourette” putranya!

  
【Warta Kesaksian Fans Arya Shengyen-Lu】Saudari Chen-Yafen menceritakan mukjizat Moding oleh Maha Guru Lian Sheng yang telah menyembuhkan gejala sakit “sindrom Tourette” putranya!

Yang Mulia Maha Guru Lian Sheng memegang teguh ikrar “tidak mencampakkan satu insan pun”, pengajaran yang ditampilkan dalam wujud karya nyata seperti ini sungguh membuat para siswa mengucap puji syukur dalam rasa haru. Dahulu para umat sealiran menghimbau supaya memerhatikan dengan baik tubuh fisik Buddha Guru, janganlah membiarkan Maha Guru terlampau capek, untuk itulah juga saya dan suami saya beserta saudara/i se-Dharma lainnya merasa cukup khawatir melihat kerumunan umat yang menunggu “Moding” yakni pemberkatan jamah kepala semakin lama semakin ramai, sependapat seperti apa yang dikatakan Fawen shixiong.

Sampai sekitar 1 tahun yang lalu, putra bungsu saya Lianhua Yenyu (Chen-Yenyu) menampakkan gejala sindrom “Tourette”, anggota badannya muncul kedutan yang tak bisa dikontrol, sorotan mata aneh ketakutan putra saya terhadap orang lain, tetapi hasil setelah dibawa ke dokter mengatakan bahwa tidak ada metode pengobatan intensif untuk jenis penyakit seperti ini, sebagai orang tua tentu saja hati rasanya tidak tega dan menderita.

Dunia medis modern yang tidak bisa menyediakan pengobatan yang maksimal maka satu-satunya harapan hanyalah berpaling untuk memohon Maha Guru dan Buddha Bodhisattva, saat itu saya mengucapkan ikrar dalam tempo 1 bulan akan menjapa Sutra Raja Agung Avalokitesvara (Gaowangjing) sebanyak 2.000 kali, serta kami tetap belum beranjak pergi seusai upacara Dharma untuk memohon Maha Guru berwelas asih memberikan Moding, kami yakin akan meringankan gejala penyakit putra saya.

Setiap kali Maha Guru memberikan pemberkatan Moding kepada putra saya, Maha Guru senantiasa menopangkan tanganNya lama sekali di atas kepala putra saya serta menggunakan ubun-ubun kepalaNya mengadisthana ubun-ubun kepala putra saya, seketika saat itu sebagai murid mata saya sudah memerah berlinangan air mata, dalam hati saya berterimakasih dalam-dalam kepada Maha Guru Lian Sheng yang agung, demikianlah setelah berulang 3 kali menerima Moding, gejala penyakit putra saya benar sekali perlahan-lahan surut, yang tersisa sekarang hanya gerakan kecil yang tidak mudah disadari orang lain.

Warta TBSky Tuturan Suara Hati bagian 9 oleh V.A Huijun



《真佛天空心語》謝謝瑤池金母,那天答覆師尊:[時候未到!],否則當弟子的,會難掩陣陣的憂傷!

《Warta TBSky Tuturan Suara Hati》 Terimakasih tak terhingga kepada Maha Dewi Yaochi Jinmu, pada hari tersebut menjawab Maha Guru : “Waktunya belum tiba!”, jika tidak kita para murid ini, sungguh tidak akan sanggup menyembunyikan luapan perasaan duka nan pilu!

Mungkin karena kami belum cukup berusaha, belum cukup tekun, sehingga membuat Engkau senantiasa risau hati…

Masih teringat sore hari itu, saya dengan kata-kata yang baik membujuk seseorang yang mengganggu Anda makan… seorang umat sealiran yang tak hentinya berkonsultasi, setelah peristiwa tersebut umat ini dengan kasarnya mengirimkan pesan memarahi saya selama 3 hari! Berkata bahwa tidak sepatutnya saya terlalu berlebihan melindungi Maha Guru….

Demi melindungi Guru dan Aliran, saya akan mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan oleh diri ini! Meskipun demikian, saya tahu ini hanyalah proses pengikisan karmawarana saya! Akan tetapi, betapa kecil maknanya!

Wednesday, November 13, 2013

Kutipan Dharmadesana Maha Guru Lian Sheng di Seattle sebelum berkunjung ke Taiwan


(本報訊/蓮花慧君報導)2013年11月9日,聖尊蓮生活佛盧勝彥於西雅圖網雷藏寺主持同修《黃財神本尊法》。
(Warta TBSky/Liputan oleh V.A Huijun) Pada tanggal 9 November 2013, Yang Mulia Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu bertempat di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple pada kegiatan pujabhakti bersama telah memimpin “Sadhana Jambhala Kuning”.

Maha Guru melimpahkan parinamana : “Mengundang Panca Buddha menjemput makhluk alam bardo, kepada segenap insan yang memperoleh penyakit  selekasnya memperoleh kesembuhan, menghindarkan malapetaka, mengikiskan rintangan karmawarana, mengundang kehadiran Jambhala Kuning memancarkan cahaya kuning agar segenap umat memperoleh peningkatan bekal berkah dan kebijaksanaan, seluruh peserta memperoleh keadaan manggala, pancarkan cahaya kesempurnaan cinta kasih, mengundang kehadiran Catur Maharajakayika mengadisthana segenap umat memperoleh kesucian bebas leluasa!”

True Buddha Vajrayana Association of R.O.C, Taiwan Lei Tshang Temple, serta tempat ibadah lainnya, melaksanakan seremonial permohonan kepada Maha Guru melawat Taiwan untuk memutar Roda Dharma Agung, dengan persembahan Hatta yang diwakili oleh Acarya Lian Ou, Acarya Lian Zhe, dan Acarya Lian Ying.  

Kepala Vihara Ling Shen Ching Tze Temple yaitu Acarya Lianhua Dehui membacakan kata-kata yang mengungkapkan ketidakrelaan hati yang mengharukan terhadap perpisahan ini :

Hari ini adalah hari terakhir selama sepanjang tahun Maha Guru menghadiri pujabhakti di Ling Shen Ching Tze Temple, sungguh berterimakasih tak terhingga atas kehadiran Maha Guru dan Guru Dhara selama 184 hari di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, . . . . Maha Guru pernah berkata : Ketika daun Maple memerah itulah tanda saat-saat perpisahan telah tiba…. Maka biarlah rasa kerinduan di dalam hati kami ini menjelma menjadi awan-awan melayang, terbang melayang hingga jatuh di atas tubuh Engkau, Maha Guru dan Guru Dhara, mohon kepergian kali ini tidak begitu lama, mohon kiranya lekas pulang kembali!....

Seiring kata-kata perpisahan yang dibacakan Acarya Lianhua Dehui, para umat yang berada di ruangan bhaktisala trenyuh dalam rasa kerinduan mendalam….

Kemudian, Yang Mulia Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu dengan suara haru mengungkapkan : Ketika seseorang hendak meninggalkan sebuah tempat, tentu ada suatu perasaan khusus mengiringinya. Seandainya jarak antara Seattle dan Taiwan hanya terpisah 3 jam saja, maka perjalanan pulang pergi pun tentu sangat cepat, tetapi kenyataannya jarak antara dua daratan terpisah nan jauh, …. Sewajarnya ada perasaan bersedih.

Semua peristiwa pada kehidupan manusia, tidak terlepas dari fenomena perpisahan apakah semasa hidup ataupun perpisahan kala kematian menjemput, banyak sekali hal yang membuat tidak sampai hati untuk merelakan, anda semua biasanya melihat Maha Guru gemar bercanda dan penuh keriangan, namun ada kalanya pula ada saat yang dipenuhi dengan perasaan mendalam. Berpisah dari setiap paras wajah anda sekalian yang sudah familiar, tentu bersedih juga…

Semula saya sejak kemarin telah merenung satu malam, apa sebaiknya saya pada malam ini juga mengumumkan sejak saat ini dan seterusnya akan kembali pada pertapaan mengundurkan diri ke hutan belantara (seluruh umat yang hadir berteriak : Jangan…!), tetapi Mahadewi Yaochi Jinmu berkata : “Waktunya belum tiba!” Tadi sewaktu menaiki Dharmasana, saya kembali berkata kepada Jinmu : Saya mau melepaskan seluruhnya, akan tetapi Jinmu tetap saja mengatakan : “Waktunya belum tiba!”

Friday, November 1, 2013

Pada sadhana Dzogchen hati tanpa ambisi adalah sebuah keutamaan dalam pelatihan Bhavana!

《盧勝彥尊者 10月27日開示新聞 》聖尊蓮生活佛闡釋《大圓滿<攝帶>》,無企圖心者修行是主要!
《Warta Dharmadesana Arya Sheng-yen Lu 27 Oktober 2013》Arya Dharmaraja Lian Sheng membabarkan metode Penyerap dan Penuntun pada sadhana Dzogchen, hati tanpa ambisi adalah sebuah keutamaan dalam pelatihan Bhavana!

(TBSky/Laporan oleh V.A Huijun) Maha Mayuri Vidyarajni mengenakan mahkota Vairocana Tathagata, empat lengan berwarna emas atau putih ataupun penggabungan warna emas dan putih, di atas kepala mengenakan mahkota Panca Buddha.

Lengan kanan pertama memegang Teratai Putih, lengan kanan kedua memegang buah Matulunga berwarna merah (Red : buah penjalin jodoh baik/俱緣果) ; lengan kiri pertama memegang buah Bilva berwarna kuning (Red : buah sejahtera/吉祥果), lengan kiri kedua memegang bulu merak.


Maha Mayuri Vidyarajni menyimbolkan Tiga Tathagata :

Maha Mayuri Vidyarajni adalah Wujud Penikmatan (Red: Sambhoga-kaya) Buddha Sakyamuni, karena pada kelahiran lampau Buddha Sakyamuni, ada sebuah kehidupan dimana Ia menjadi Raja Merak, jadi merupakan tubuh Sambhogakaya Buddha Sakyamuni.

Maha Mayuri Vidyarajni adalah Wujud Penjelmaan (Red: Nirmana-kaya) Buddha Amitabha, pada Sutra Amitabha tertera bahwa di alam suci Sukhavatiloka terdapat Jivamjivaka (Red: burung berjiwa kolektif/共命之鳥), terdapat burung merak, burung nuri, burung Kalavinka, salah satu daripadanya yaitu Merak merupakan wujud penjelmaan Buddha Amitabha.

Tathagata Vairocana sendiri mengenakan mahkota Panca Buddha, dengan paras nan agung, seluruh paras wajah Beliau merupakan paras wajah Maha Mayuri Vidyarajni. Maha Mayuri Vidyarajni adalah Wujud Emanasi (Red: Nisyanda-kaya) Vairocana Tathagata, wujud yang sama setara, jadi Ia merupakan wujud transformasi utama dari penggabungan Tiga sosok Buddha.

Pot Abhiseka pada aliran Tantrayana, pasti ditancapkan sebatang bulu merak, yang menandakan manifestasi Pot Abhiseka tersebut, sepenuhnya adalah wujud penjelmaan Maha Mayuri Vidyarajni, dengan kata lain Pot Abhiseka tidak lain adalah wujud penjelmaan daripada Maha Mayuri Vidyarajni.

Oleh karena terdapat daya kekuatan Dharmabala Tiga Buddha yang tergabung bersama-sama, maka Maha Mayuri Vidyarajni mampu mengalihkan karma tetap, suratan takdir yang sukar dihindarkan sekalipun bisa dialihkan.

Untuk itu Kekuatan Maha Mayuri Vidyarajni sungguh Agung nan Perkasa.

“Sutra Mahamayuri Vidyarajni” mencatat, semasa Buddha hidup di dunia, ada seorang bhiksu bernama Svati mendapat gigitan ular beracun, penderitaan sakit tak terkira, ketika Ananda melaporkan hal ini kepada Buddha, Sang Buddha kemudian mengajarkan sebuah metode pelatihan yang dapat melenyapkan gangguan makhluk setan dan hantu, dicelakai racun, dan penyakit berbahaya.


Dari segenap Vidyaraja, hanyalah Maha Mayuri Vidyarajni yang menampilkan wujud keelokan nan welas asih, tergolong sebagai Vidyaraja pada sisi maternal Tantrayana, Ia memiliki Empat lengan :

Lengan kanan pertama memegang teratai putih, menyimbolkan “Santika” (pelenyapan segala malapetaka);

Lengan kiri pertama memegang buah Bilva berwarna kuning, menyimbolkan “Paustika” (peningkatan segala berkah);

Lengan kanan kedua memegang buah Matulunga berwarna merah, menyimbolkan “Vasikarana” (penyempurnaan segala jalinan jodoh);

Lengan kiri kedua memegang bulu merak beraneka warna, memakan habis segala racun di tubuh, menetralisir racun, menyimbolkan “Abhicaruka” (menundukkan segala rintangan Mara), bisa mengadisthana sadhaka supaya panjang umur berbadan sehat.

Jadi, empat lengan Maha Mayuri Vidyarajni menyimbolkan tolak bala, peningkatan berkah, penundukan, dan cinta kasih. Segala harapan pada alam duniawi berada di genggaman tanganNya, untuk Adinata ini bisa dilaksanakan Sadhana Karman yang berupa : Santika, Paustika, Vasikarana dan Abhicaruka.

Bunyi pelafalan mantra Catur Sarana pada sadhana ini agak berbeda dengan mantra Catur Sarana kita.

“Nama Guruphe”, ini bermakna bersarana kepada Maha Mula Acarya;
“Namo-Da-Kong-Que-Ming-Wang-Fo”, ini bermakna bersarana kepada Buddha;

“Namo-Da-Kong-Que-Ming-Wang-Jing”, ini bermakna bersarana kepada Kitab Sutra “Mahamayuri Vidyarajni”, yang sama bermakna sebagai bersarana kepada Dharma;

“Namo-Kong-Que-Ming-Wang-Hai-Hui-Juan-Shu”, ‘Hai-Hui-Juan-Shu’ adalah bersarana kepada Sangha, kepada segenap makhluk suci yang banyaknya bagaikan samudera yang menghadiri Pesamuan Agung Mahamayuri. Makhluk suci yang berada pada Pesamuan Agung Mahamayuri diantaranya ada : 7 Buddha di masa lampau, di titik sentral terdapat Maitreya, di sisi kiri dan sisi kanan terdapat Pratyeka dan Sravaka, 8 Dewaraja Langit, 28 Yaksha (konstelasi bintang), Navagraha (Red: Rsi 9 Planet/九曜), 12 Rasi Bintang (十二宮), seluruhnya adalah makhluk suci penyerta Mahamayuri Vidyarajni.

Genap penjapaan 600.000 kali mantra hati Mahamayuri Vidyarajni, pasti terlahirkan ke alam suci Maha Padminiloka.

Thursday, October 31, 2013

Hati welas asih melepaskan kura-kura, Menyelamatkan nyawa putra 16 tahun kemudian


【真佛天空新聞轉貼】仁慈買龜放生,十六年後救子
【Warta Inspirasi TBSky 】Hati welas asih melepaskan kura-kura, Menyelamatkan nyawa putra 16 tahun kemudian

Di kota Jilong - Taiwan ada sebuah toko yang bernama “Yu Yuan Hao” (Red : bersua jodoh bajik). Pemilik toko bernama Pak Lin terkenal sebagai orang yang sangat berbaik hati, penduduk di sekitar daerah itu kebanyakan hidup dengan menangkap ikan. Pada suatu hari, para nelayan dengan menggunakan jala telah menangkap seekor kura-kura besar yang nantinya diancang-ancang akan disembelih dan dagingnya untuk dijual. Pak Lin yang kebetulan lewat, melihat kura-kura laut yang sedang menanti disembelih tersebut mendongakkan kepalanya dan dijedot-jedotkan ke arah kerumunan orang banyak, kedua matanya mengucurkan air mata, seakan sedang memohon pertolongan.

Pak Tua Lin melihat kejadian ini sekonyong-konyong terbitlah rasa iba, tanpa menghiraukan sejumlah uang banyak yang dikeluarkan, ia kemudian membeli kura-kura laut tersebut, dan meminta bantuan orang untuk melepaskannya kembali ke laut lepas (fang sheng). Karena rasa khawatir ada yang akan menangkapnya kembali, maka pada cangkang kura-kura itu dituliskan 5 aksara : “Yu Yuan Hao Fang Sheng”, yang sama artinya memohon orang-orang di masa mendatang untuk menaruh belas kasihan, mengurungkan niat jahat, supaya kura-kura ini dapat memperoleh kesempatan hidup, janganlah melukai ataupun membunuhnya dengan semena-mena.

Setelah selesai ditulis, mereka pun melepaskan kura-kura laut tersebut, kerumunan orang banyak menyaksikan kura-kura ini timbul tenggelam di atas permukaan laut, seakan sedang bersembah sujud berterimakasih kepada Pak Tua Lin. Para penduduk sungguh terharu menyaksikan budi pekerti makhluk satwa ini. Oleh sebab ini semua warga serempak membuat perjanjian, jikalau suatu saat nanti kembali bersua dengan kura-kura laut besar ini maka tidak akan ditangkap, tidak akan disembelih, tidak akan dimakan. Slogan “Tiga Tidak” ini tentu saja ada beberapa individu yang berpikiran sebaliknya, dengan sorot mata sinis dan mencibir, betapa takhayul, duit tersia-siakan terbuang percuma.

Peristiwa ini berselang 16 tahun kemudian, putra kedua Pak Tua Lin yang telah lulus dari universitas Taipei jurusan manajemen, pulang kembali kampung halaman sewaktu masa-masa liburan dengan menumpangi kapal. Saat itu, dalam perjalanan pulang ke rumah kapal tersebut berhadapan dengan arus laut yang berlawanan, sungguh naas kapal yang ditumpangi ikut kandas dan tenggelam ke dalam laut. Di dalam kapal terdapat lebih dari 100 orang penumpang, di antaranya ada lebih dari 90 penumpang turut ditelan ombak lautan.

Saat kapal mulai tenggelam, terdengar jeritan histeris dimana-mana meminta pertolongan yang sungguh memekakkan telinga. Walaupun putra Pak Tua Lin bisa berenang sedikit, tetapi ombak lautan terlampau besar sehingga berulang kali masuk ke pusaran air laut, demikianlah ia bergumul dengan ombak laut yang ganas. Tiba-tiba dia merasakan badannya seperti ditopang terangkat ke atas oleh sebuah benda besar seperti bentuk meja bundar yang muncul dari arah bawah, sekali dipandang, ternyata dirinya sendiri sedang rebah di atas punggung kura-kura besar, diperhatikan dengan lebih seksama lagi, mulut kura-kura tersebut besarnya seperti wajah manusia saja. Ia terkejut bukan main, dia berpikir kali ini pasti tamatlah sudah riwayatnya di dalam perut kura-kura tersebut. Kemudian dia berencana membalikkan badan, terus lompat masuk ke dalam air, akan tetapi saat itu dirinya sendiri telah tiada bertenaga lagi untuk berontak.

Kemudian, entah sudah berjalan berapa lama, pada saat mau membalikkan badannya ia tak sengaja melihat, di atas punggung kura-kura laut itu ternyata ada tulisan 5 kata : “Yu Yuan Hao Fang Sheng”. Barulah dia tahu, ternyata inilah kura-kura yang dahulu dilepaskan sang ayah. Segera saja perasaan hati yang sebelumnya penuh duka nelangsa dan ketakutan yang amat sangat berubah menjadi rasa suka cita tak terhingga dan merasakan ketenteraman, ternyata kura-kura laut ini datang untuk menolong dirinya. Menyadari akan hal ini kemudian ia mendekap erat kura-kura laut tersebut, dan membiarkan dirinya dibawa di atas punggung kura-kura itu, sembari mulut melafalkan nama suci Buddha, memohon perlindungan keselamatan.

Penyingkapan Rahasia Agung makna penglihatan Buddha Sakyamuni terhadap Bintang Timur Cemerlang!



《盧勝彥尊者 10月26日開示新聞 》釋迦牟尼佛見東方明星大揭秘!
大圓滿法中《觀星》證通身是眼!
  【Warta Dharmadesana Arya Sheng-yen Lu 26 Okt 2013】Penyingkapan Rahasia Agung makna penglihatan Buddha Sakyamuni terhadap Bintang Timur Cemerlang!

“Visualisasi Bintang” pada sadhana Dzogchen memperoleh Siddhi Mata di segenap tubuh!

(Warta TBSky/Laporan oleh V.A Huijun) Tanggal 26 Oktober 2013, Yang Mulia Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu memimpin sadhana bersama Ksitigarbha Bodhisattva di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple.

Maha Guru Dharmaraja Lian Sheng mendedikasikan pelimpahan jasa pahala khusus untuk seluruh umat hadirin : “Menghaturkan penghormatan Namaskara kepada Maha Pranidhana Ksitigarbha Bodhisattva, memohon Bodhisattva mengadisthana pengikisan seluruh karma buruk segenap insan, meningkatkan perbuatan kebajikan, untuk memperagung Negeri Buddha, menyirnakan segala malapetaka, meningkatkan buah berkah, membuyarkan segala derita penyakit, Ikrar Agung dapat dituntaskan, Neraka selekasnya menjadi kosong.”

Ksitigarbha Bodhisattva adalah salah satu Yidam Maha Guru Lian Sheng, pengucapan parinamana khusus oleh Yang Arya Dharmaraja Lian Sheng supaya Neraka selekasnya kosong diatas, sejatinya mengandung makna rahasia yang gemilang!

Hari ini bertepatan dengan upacara kelulusan seminar pendidikan Bhiksu Lama periode ke-29 yang diselenggarakan oleh Seattle Ling Sheng Ching Tze Temple, para Bhiksu Lama peserta seminar menghaturkan sembah sujud penghormatan kepada Maha Guru dan kemudian membagikan pengalaman selama mengikuti seminar pendidikan tersebut. Terimakasih tak terhingga kepada Maha Guru Lian Sheng yang telah mengadisthana para bhiksu lama sehingga para peserta dapat menyelesaikan materi pendidikan dalam tempo yang singkat selama 2 bulan, serta terimakasih kepada panitia dari Vihara Seattle yang telah mengorganisir kegiatan ini dengan seksama. Pada hari bersamaan, Maha Guru secara khusus memberikan sertifikat kelulusan kepada Bhiksu Lama sejumlah 4 orang.

Maha Guru Lian Sheng membabarkan : “Ksitigarbha Bodhisattva memiliki sebuah Ikrar : Jika Neraka tidak kosong, sebenarnya Ia tidak hanya berada di Neraka saja, sesungguhnya di segenap Alam (Dharmadatu) ada kehadiran Sang Bodhisattva, dan Ksitigarbha Bodhisattva memiliki sebuah Alam Suci di Neraka yang bernama Cuiwei-Jingtu (Red: Tanah Suci Zamrud nan Elok/翠微淨土), oleh karena Maha Pranidhana (Red: Ikrar Agung) Bodhisattva : ‘Neraka belum kosong berikrar tidak mencapai keBuddhaan, Segenap Insan terselamatkan barulah mencapai Realisasi Bodhi’, maka Ia telah mengucapkan Ikrar sebagai Yang Terakhir untuk mencapai keBuddhaan.”

Arya Dharmaraja Lian Sheng selanjutnya menerangkan ada 3 jenis corak pencapaian keBuddhaan :

1. Corak Raja : Ia terlebih dahulu mencapai keBuddhaan dan dikemudian harinya menyelamatkan insan, seperti Buddha Sakyamuni.

2. Corak Bahtera : Ia mencapai keBuddhaan dan insan juga mencapai keBuddhaan, ibarat berada di atas Bahtera Dharma bersama-sama.

3. Corak Penggembala : Seperti Ksitigarbha Bodhisattva, insan mencapai keBuddhaan terlebih dahulu barulah Ia mencapai keBuddhaan.

Arya Dharmaraja menerangkan lebih lanjut : Seorang yang Tercerahkan akan lebih memahami realisasi Sang Ksitigarbha Bodhisattva. Ini merupakan cara penuturan dengan metode upaya-kausalya.

Ksitigarbha Bodhisattva adalah manifestasi Padmakumara Emas, Ia ada hadir ketika kegiatan sadhana sedang berlangsung tadi. (Umat yang mendengarkan, bertepuk tangan meriah.)

Pada setiap kali kegiatan sadhana bersama, Maha Guru merasakan kontak spiritual daya rohani, bagaikan energi listrik yang saling berinteraksi, sekarang di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple pada setiap hari Senin hingga hari Jumat membacakan Sutra dan melafalkan nama Buddha, selama bervisualisasi Buddha Amitabha menetap di ubun-ubun kepala ataupun sewaktu bervisualisasi keagungan tubuh menjulang Sambhogakaya Buddha, dengan sepenuh hati memvisualisasikan maka untuk kondisi seperti ini Buddha Amitabha pasti akan turun dari langit.

Hari ini dengan hadirnya Ksitigarbha Bodhisattva, saya memohon supaya Neraka selekasnya menjadi kosong, maka Ia segera akan mencapai keBuddhaaan. Di masa kini jika menyalakan siaran televisi, tak habis pikir ternyata ada orang dengan tanpa berpikir panjang mencelakai orang, terhadap sesamanya yang tiada ikatan dendam apapun juga dicelakai. Ada orang yang belum tentu mencelakai orang dengan menggunakan pisau dan senapan, akan tetapi dengan memakai mulut pun juga bisa mencelakai orang.

Untuk itu, siswa Buddha tidak boleh mencelakai sesamanya, seharusnya memiliki hati yang lemah lembut, Buddha Sakyamuni mengajarkan insan untuk memiliki hati yang lemah lembut, belajar merendahkan diri, di ajaran agama lain pun ada juga pengajaran demikian. Banyak sekali hal yang belum tentu seperti apa yang kita pikirkan, ada kalanya jika dipikirkan dari sudut pandang lain, belum tentu kondisinya seburuk demikian, hendaknya menerapkan disiplin yang ketat terhadap diri sendiri akan tetapi sebaliknya bersikap toleran terhadap orang lain, jangan pernah mencelakai orang lain. Tingkat pertama dari “Tingkatan sadhana Dzogchen” adalah ‘Sravayakana’, yang meskipun melatih bhavana secara individual, namun tidak akan melakukan perbuatan melukai orang lain. Kemudian ketika meneruskan pendalaman ke tingkat pelatihan selanjutnya yakni tingkatan Bodhisattva, bukan hanya saja tidak akan melukai orang akan tetapi turut disertai juga dengan pertolongan kepada orang lain.

Arya Dharmaraja Lian Sheng menyertakan sebuah contoh : ada seorang wanita menulis surat memohon kepada Maha Guru untuk menuliskan selembar Hu, supaya suaminya sendiri tidak akan berpaling kepada wanita lain.

Terhadap permohonan seperti ini, Maha Guru mengutarakan sebuah kesan : Insan pada umumnya hanya memikirkan diri sendiri, ada kalanya semestinya memikirkan orang lain juga. Pada kenyataannya ‘Hu’ semacam ini tidak ada, seyogyanya batin sendiri diluruskan, janganlah memiliki hati yang dicemari niat jahat.

Selanjutnya, Arya Dharmaraja menjelaskan “Visualisasi Bintang” pada Sadhana Dzogchen yang luar biasa :

Ketika Buddha Sakyamuni memperoleh Penerangan Agung, menjelang fajar mulai menyingsing, Ia menyaksikan Bintang Timur bersinar cemerlang di ufuk langit, kemudian ia pun memperoleh Pencerahan Sempurna. Sebenarnya adalah Buddha Sakyamuni pada pemandangan langit malam tersebut telah menyaksikan bintang-bintang internal di dalam tubuhNya sendiri, bahwasanya Ia telah melihat Buddhata-Nya, yakni fenomena Pencapaian keBuddhaan.

Bintang adalah letak Alam Suci Akasagarbha Bodhisattva. Master Kukai (空海大師) menekuni metode bhavana : Kokūzō-gumonjihō (虚空蔵求聞持法) , dari angkasa ada sebuah bintang masuk ke dalam mulutnya sehingga terjadi pembangkitan Kebijaksanaan Agung, terlebih terhadap segenap isi Kitab Sutra dalam sekali baca tidak akan terlupakan.