【Warta TBSky Testimonial untuk Y.A Sheng-Yen Lu】Kisah Kemujaraban Metode Memutar Mata Maha Sapta Sadhana Bunda Emas
(TBSky/Liputan oleh V.A Hui Jun) Tanggal 14 Maret 2013, para umat yang berasal dari Perak, Malaysia, secara khusus pergi menemui Maha Guru dan beserta Guru Dhara. Hal yang paling istimewa adalah : di dalam rombongan terdapat 3 siswa sembari menggendong anak balitanya, juga menyertai datang mengunjungi Sang Mulia! Mulacarya Dharmaraja Lian Sheng berkata paras dahi anak-anak balita ini sangat bagus, pertumbuhannya juga sangat baik. Bhiksu Lhama Lian Yao dan Lian Wei juga turut menghadiri acara pertemuan ini. Li Mingxin shixiong yang khususnya sangat bersyukur kepada Yang Mulia Dharmaraja Lian Sheng mengatakan : “Di tahun 2006 ketika Maha Guru keluar dari pertapaan, saya mengalami kecelakaan mobil yang serius, akan tetapi keadaan kami bertiga yang berada didalam mobil baik-baik saja, puji syukur atas adisthana Maha Guru.”
Tahun lalu sebelum mengikuti upacara Dharma Vishnu Dewa di Seattle, saya mendapat musibah disengat tawon, kontan saat itu saya tidak sadarkan diri, hanya tersisa suara orang memanggil-manggil disamping yang jelas terdengar oleh saya, walaupun saya berniat menjawab akan tetapi sekujur tubuh tak dapat digerakkan, satu-satunya yang bisa saya kerjakan hanyalah menenangkan hati lalu menjapa mantra hati Maha Guru di dalam hati, pihak keluarga saya pontang-panting menyusuri 4 klinik pengobatan, tetapi karena bersamaan dengan jam istirahat makan siang sehingga semua klinik berobat tutup, namun mereka tetap membawa saya hingga pada akhirnya menemukan sebuah rumah sakit. Pada saat itu juga semua anggota keluarga serempak menjapakan mantra hati Maha Mayuri Vidyarajni dan melakukan pelimpahan jasa, kesadaran saya barulah pelan-pelan pulih.”
Li shixiong melanjutkan berkata : “Selain itu, sejak Maha Guru menurunkan ”Maha Sapta Sadhana Bunda Emas” (金母七大法-Jinmu Qi Da Fa) , salah satu diantaranya yakni metode memutar bola mata, saya mulai saat itu juga telah melatihnya dengan tekun, rabun mata saya yang awalnya 300 derajat, akhirnya ternyata saya sekarang tidak perlu memakai kacamata lagi!” Dapat terlihat dengan jelas pertolongan Satya Buddha, Maha Kontak Yukta daripada Dharma Tantra Satya Buddha adalah begitu luar biasanya!”
Mengenai kesaksian Li shixiong, Mulacarya Dharmaraja Lian Sheng pun mengulas : “Maha Guru beberapa waktu lalu pernah memeriksakan mata, dokter berkata syaraf penglihatan saya sangat normal. (para umat merasa sangat senang dan terus memuji!) Maha Sapta Sadhana Bunda Emas sangat mujarab, ada metode memutar bola mata, mengatupkan gigi, sadhana air dewa, penguat ginjal, mengusap garis sepanjang dada…” Ada seorang umat diantaranya bertanya kepada Guru Dhara, apakah juga melatih sadhana air dewa, jika tidak demikian mengapa paras Guru Dhara tetap anggun jelita nian?!
Mengenai kisah Li shixiong yang disengat tawon serta sanak keluarga yang menjapakan mantra, Yang Mulia berkata : “Maha Mayuri Vidyarajni khususnya menangkal racun.” Kemudian bhiksu lhama Lian Yao juga berkata : “Di rumah Li shixiong menyimpan banyak sekali koleksi lukisan Maha Guru, mungkin ini adalah perlindungan dari daya silsilah.” Ada umat yang bertanya bagaimana sebaiknya jika anak kecil susah tidur? Maha Guru berkata sebenarnya gelombang otak anak kecil yang aktif, lebih pintar, akan tetapi semestinya juga harus tidur beristirahat sesuai pada waktunya. Kemudian, Yang Mulia memberikan adisthana kepada anak-anak yang hadir supaya bertumbuh besar dengan baik. Para umat menyodorkan anak-anaknya untuk digendong Maha Guru, Yang Mulia pun dengan sangat bergembira memberikan moding (Red: penjamahan kepala) untuk generasi ketiga Zhenfozong! Guru Dhara sangat memuji anak-anak yang menggemaskan ini!
Lalu para umat mengabadikan foto bersama Maha Guru dan Guru Dhara!
Oleh karena penulis (Red: V.A Hui Jun) mengunggah artikel ini dengan menggunakan ponsel pada waktu secepatnya, tak sampai setengah jam, ternyata ada pesan komentar dari Tony Wong yang berasal dari Malaysia, dia mengomentari kisah kesembuhan rabun mata Li Mingxin shixiong yang melatih Maha Sapta Sadhana Bunda Emas sebagai berikut : “Dimulai sekitar tahun 2008 yang lalu, saya pun telah mulai setiap hari melatih Maha Sapta Sadhana Bunda Emas. Keluarga saya punya keturunan genetis mata silindris, semua abang dan kakak beradik (termasuk keponakan) setiap tahun pasti meningkat tingkat silindirisnya, bahkan khawatirnya akan melebihi batasan lensa optik silindris sebesar 600 derajat. Kemudian di penghujung tahun lalu ketika saya mengganti lensa optik, tak diduga-duga ternyata tingkat rabun dan silindris mata saya tidak terus bertambah. Pihak keluarga pun sangat terkejut! Ini semua adalah khasiat dari pelatihan Maha Sapta Sadhana Bunda Emas. Ada Maha Guru dan Maha Sapta Sadhana Bunda Emas, betapa enaknya!”
Tony wong shixiong berkata : “Dibandingkan kisah pengalaman Li shixiong, walaupun cerita saya ini tergolong kontak kecil, akan tetapi untuk diri saya sendiri, sungguh adalah sebuah mukjizat. Ketika saya mendapat hasil pemeriksaan mengatakan bahwa tingkat silindris dan rabun saya tidak bertambah satu derajat sekalipun hati saya sungguh girangnya bukan main.”
Para pembaca yang baik, ketika anda membaca kisah kesaksian mereka apakah tergugah untuk semakin menghargai Dharma Tantra Satya Buddha yang diajarkan oleh Mulacarya Dharmaraja Lian Sheng? Semoga kita semua dapat bersama-sama menekuni bhavana dengan tekun sehingga bersama memperoleh pencapaian yang nyata, manusia berusaha seyogyanya langit akan turut memberi pertolongan pula!
※Sumber terjemahan :
http://www.tbnsky.info/index.php?option=com_content&task=view&id=20&Itemid=18
※Untuk membaca lebih banyak berita marilah bergabung di TBSky
Versi Mandarin : 【真佛天空新聞台】 http://www.tbnsky.info/
Versi bahasa Inggris : http://blog.udn.com/TBSkyNews
Versi bahasa Indonesia : http://tbskyindonesia.blogspot.com/
※Facebook Fanspage :
TBSky Chinese : https://www.facebook.com/nkingsky
TBSky English : https://www.facebook.com/TBSkyNews
TBSky Bahasa Indonesia : https://www.facebook.com/TBSkyBahasaIndonesia
saya blm terlalu mengenal agama Buddha krn penganutnya memang sedikit di Indonesia
ReplyDelete