Sunday, August 11, 2013

【Warta TBSky - Rubrik Fans Y.A Sheng-Yen Lu】 Aktivitas “memohon Buddha menetap di dunia” hendaklah disertai dengan konteks terutama “melindungi Guru dan Aliran” juga!

「請佛住世」也要以【護師護教】為前提!
蓮花慧君 寫於2013 年 5 月 30 日

Aktivitas “memohon Buddha menetap di dunia” hendaklah disertai dengan konteks terutama “melindungi Guru dan Aliran” juga!

Tulisan Vajra Acarya Hui Jun 30 Mei 2013


Akar permasalahan interaksi antar sesama insan adalah perihal yang paling membuat pikiran risau dan gerah, dulu saya pernah berjumpa dengan sesama umat yang secara spesifik menekuni penjapaan mantra adinata Vasikarana (cinta kasih) , meskipun mantra tersebut telah dijapa mencapai satu juta kali, akan tetapi berkenaan aspek interaksi antar sesama masih saja mendapatkan batu sandungan? Karena ada sebagian orang yang dengan sepenuh hati memohon keberhasilan terhadap segi cinta kasih, tetapi pada kehidupan sehari-hari hanya beranggapan diri sendirilah yang paling benar sedangkan kesalahan ada di pihak lain, maka dapat dipikirkan bagaimana hasil berinteraksi dengan sesama jika mengacu kepada sifat tersebut…

Ada pula aduan oleh saudara sepenekunan pengurus tempat ibadah, bagaimana dirinya ditindas oleh pihak lain! Banyak sekali peristiwa yang terjadi, sama sekali bukan diakibatkan oleh diri sendiri, tetapi karangan orang lain dan oleh karena itu merasa disalahkan.

Seperti bunyi adagium klasik : “Masalah tak bersangkut paut dengan diri sendiri, apabila tersangkut diri maka kacaulah sudah!”

Ada sebagian masalah apabila terjadi pada diri sendiri, maka dengan menggebu-gebu akan selekas mungkin diselesaikan! Jika masalah terjadi pada diri pihak lain, ada pula suatu mentalitas menjadi pengamat saja.

Namun, ada oknum di dunia internet dengan kesengajaan memfitnah Guru diri sendiri, kita semuanya yang berjumlah sebanyak 5 juta siswa, berapa banyak orang yang memperlakukan perkara ini sebagai urusan sendiri untuk diberikan perhatian spesifik?


Kita semua bersama-sama berkeinginan “memohon Buddha menetap di dunia”, banyak sekali aktivitas yang diadakan untuk mengungkapkan isi hati berterima kasih atas budi agung Maha Guru, aspek ini sungguh baik. Akan tetapi, pada aktivitas “memohon Buddha menetap di dunia”, andaikata kurang disertai konteks terutama “melindungi Guru dan Aliran”, maka, apakah dapat mencetuskan tambahan kekuatan keadilan untuk membendung para Mara , sehingga dengan demikian bisa memohon cahaya terang Satya Buddha menetap di dunia?

Maka tidak heran Yang Mulia Dharmaraja Lian Sheng Maha Guru Sheng-Yen Lu pada upacara Dharma Marici Bodhisattva menanyakan ratusan bhiksu lhama, siapa saja yang ada mengirimkan artikel ke situs Bumi Dharmapala Satya Buddha? (keterangan: alamat situs Bumi Dharmapala Satya Buddha : http://ilovegrandmaster.blogspot.com/ (bahasa Indonesia); http://ilovegm.wordpress.com/ (bahasa mandarin) ; artikel mandarin dikirim ke alamat : bichahe@yahoo.com)

Usai terjadinya peristiwa tersebut memang benar banyak sesama umat yang kemudian merasa bersedih hati dan tidak rela, situs Bumi Dharmapala Satya Buddha pun lantas menerima banyak kiriman artikel, aksi responsif seperti ini sangatlah baik. Namun, aktivitas “melindungi Guru dan Aliran” bukanlah hanya bertumpu kepada “artikel para bhiksu lhama” saja, untuk itu, para Acarya, Dharmacarya, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, pengurus tempat ibadah, ketua vihara, semuanya ini seyogyanya pula memimpin kita semua untuk ikut berpartisipasi!

Seumpama mau menciptakan lirik lagu “memohon Buddha menetap di dunia”, saya akan menuliskannya seperti berikut :

Segenap insan bersandarkan Dharmaraja Lian Sheng, mengemudikan bahtera belas kasih menyelamatkan dunia Saha, kumandang memohon Buddha menetap di dunia, berikrar menjadi Dharmapala pewaris bahtera Dharma!
 
Sang Arya membabarkan Dharma menyelamatkan insan tersesat, mendobrak kesesatan tampilkan kebenaran segala, kumandang memohon Buddha menetap di dunia, melindungi Buddha Guru menjalankan Bodhicitta!
 
Kesaksian menolong malapetaka tunjukkan mukjizat, kontak batin berlimpah bagaikan ikan-ikan melintasi sungai, kumandang memohon Buddha menetap di dunia, berikrar membusungkan badan menuturkan kisah mujarab!
 
Setiap hari tekun giat menorehkan pena, karya buku wujud Sang Nirmanakaya mengibarkan panji Dharma, kumandang memohon Budha menetap di dunia, marilah bersama mencanangkan karya tulis Dharmaraja!
 
Kumpulan Mara memperdayai pikiran, fitnah Aliran-fitnah Dharma-fitnah Satya Buddha, kumandang memohon Buddha menetap di dunia, lindungi Guru lindungi Aliran tuliskan artikel acungkan pena!
 
Dharmabhakti padat menurunkan Dharma memberi Abhiseka, memohon Buddha menolong lewati deraan bencana, kumandang memohon Buddha menetap di dunia, sadarilah Maha Guru tlah berjerih payah janganlah kian menambah tuntutan!
 
Hari jadi Sang Dharmaraja meneruskan pembabaran Dharma, untuk menyenangkan Guru meringankan pikulan, kumandang memohon Buddha menetap di dunia, japakan mantra limpahkan jasa pahala agar senantiasa sehat berusia panjang!
 
Hakikat Bumi Dharmapala Satya Buddha, hasrat suci siswa melindungi dengan bersukacita, kumandang memohon Buddha menetap di dunia, melindungi Dharma demi Guru tlah menjadi ikrar bersama!

Maka, aktivitas “memohon Buddha menetap di dunia” hendaklah disertai dengan konteks terutama “melindungi Guru dan Aliran” juga! Hendaklah kita bersama memiliki sebuah hati yang memahami harapan Maha Guru, yang selanjutnya turut dijalankan bersama-sama dengan tindakan konkret, saya percaya meskipun jarak antara Guru dan siswa terpaut benua berbeda, akan tetapi sampai di ujung dunia sekali pun , ikatan jodoh Guru dan siswa ini, akan selamanya langgeng tiada akan terputuskan!


※Sumber Terjemahan : http://blog.udn.com/nking/7693908

※Untuk membaca lebih banyak berita marilah bergabung di TBSky
Versi Mandarin : 【真佛天空新聞台】 http://www.tbnsky.info/
Versi bahasa Inggris : http://blog.udn.com/TBSkyNews
Versi bahasa Indonesia : http://tbskyindonesia.blogspot.com/

※Facebook Fanspage :
TBSky Chinese : https://www.facebook.com/nkingsky
TBSky English : https://www.facebook.com/TBSkyNews
TBSky Bahasa Indonesia : https://www.facebook.com/TBSkyBahasaIndonesia





No comments:

Post a Comment