Saturday, October 19, 2013

【Koleksi Karya Tulis Arya Sheng-yen Lu】Mendedikasikan pahala kepada alam suci barat Sukhavatiloka


【Koleksi Karya Tulis Arya Sheng-yen Lu】Mendedikasikan pahala kepada alam suci barat Sukhavatiloka

Ada yang menanyakan saya filosofi Buddhis : “Anda berkata berbuat kebajikan akan naik ke surga, kemudian kembali berkata naik ke alam surgawi mengutamakan pada penikmatan buah berkah dan kebahagiaan, ketika berkah telah habis dinikmati, maka akan kembali jatuh, jika demikian bukankah berbuat kebajikan itu menjadi tidak lagi bermakna?”

Saya menjawab : “Tidak demikian, selama seorang sadhaka, tidak mendambakan terlahirkan ke alam surga, melimpahkan pahala ke alam suci barat Sukhavatiloka, tatkala buah kebajikan telah memperoleh penggenapan sempurna, dengan sendirinya akan terlahirkan ke Sukhavatiloka, tidak akan jatuh merosot, jika tiada akan jatuh merosot lagi, maka masa diri sendiri untuk mencapai keBuddhaan dapat dinantikan.”

“Kunci terutama berada di pelimpahan jasa pahala?”

“Benar sekali.”

Tanya : “Ada yang melimpahkan jasa pahala agar kembali datang ke dunia fana menyelamatkan insan, bolehkah demikian?”

Saya menjawab : “Boleh. Karena di alam fana mengandung derita dan kebahagiaan, adapun bahkan penderitaan melampaui kebahagiaan, oleh karena demikianlah banyak insan duniawi yang mengerti pelatihan bhavana, hal ini tentu lebih mengungguli alam dewata, untuk itu, datang kembali ke alam duniawi, juga merupakan cara yang baik untuk melatih Bodhi Pembebasan.”

Saya berkata, dahulu kala, ada seorang bhiksu menekuni Samadhi, tanpa diduga digigit oleh ular, mati karena keracunan, bhiksu ini belum memperoleh buah penerangan, hanya saja menaati Sila.

Oleh sebab itu, ia naik ke alam dewa, dilayani 500 dewi surgawi, tetapi bhiksu ini tidak berkeinginan menikmati kebahagiaan di alam dewa.

Ia bertanya kepada dewi surgawi, dimanakah berada tempat untuk bisa meneruskan bhavana.

Dewi surgawi menjawab : “Satu-satunya hanyalah memasuki Sangharama meninggalkan hidup perumah tangga.”

Terakhir, sang bhiksu melepaskan kenikmatan alam surgawi, tetap memasuki Sangharama meninggalkan hidup perumah tangga. Kisah ini menggambarkan tidak mendasarkan letak kepuasan diri kepada kelahiran di alam surga, seseorang yang berkemantapan hati mempelajari keBuddhaan, bukanlah demi menikmati kebahagiaan di kelahiran yang akan datang, melainkan demi memperoleh Bodhi Pembebasan yang sebenar-benarnya.

Saya mengharapkan seluruh siswa saya, melimpahkan semua pahala kebajikan, supaya didedikasikan kepada kelahiran di alam suci Barat Sukhavatiloka, penjelmaan tubuh kelahiran teratai, selamanya tiada akan merosot, menemui Sang Buddha menuntaskan Samsara, kemudian kembali datang di tengah-tengah alam Triloka, bebas leluasa menyelamatkan khalayak insan.

Bagi yang memiliki kepastian hati tiada akan tersasar di alam duniawi, boleh mencetuskan ikrar untuk kembali datang ke alam duniawi, jikalau sadhaka tidak memiliki kepastian yang kuat, maka yang tetap terbaik adalah mendedikasikan pahala kepada kelahiran alam suci Barat Sukhavatiloka.

Diantara Buddha Dharma dan agama lain terdapat letak ketidaksamaan, oleh karena Buddha Dharma mengajarkan insan, tidak mendasarkan letak kepuasan diri kepada kelahiran di alam surgawi.

~Kutipan dari karya tulis Dharmaraja Lian Sheng

Sumber Terjemahan

TBSky Bahasa IndonesiaSetiap hari menyediakan warta berita terbaru, artikel pelimpahan jasa untuk kepedulian terhadap sesama insan, perenungan Silsilah melalui Petuah Emas dan Dharmadesana Yang Mulia Mulacarya Lian Sheng, serta berbagi foto agung para Buddha Bodhisattva!

Silahkan menekan tombol ‘LIKE’ di halaman utama Facebook Fanspage “TBSkyBahasaIndonesia”, untuk memudahkan notifikasi setiap kali adanya berita terbaru ke hadapan Anda!

※Facebook Fanspage :
TBSky Chinese : https://www.facebook.com/nkingsky
TBSky English : https://www.facebook.com/TBSkyNews
TBSky Bahasa Indonesia : https://www.facebook.com/TBSkyBahasaIndonesia   

No comments:

Post a Comment