Repost dari : www.facebook.com/TBSkyBahasaIndonesia
Foto dan tulisan oleh : V.A Hui Jun
【Warta TBSky】Sore hari ini, Maha Guru memberikan Dharmadesana seperti kutipan dibawah ini ~
Bodhisattva Manjusri bertanya kepada Buddha Sakyamuni : “Buddha, bukankah Engkau adalah Hyang Sugata (Maha Tahu)? Tetapi golongan Thirtika ini hendak mencelakai Engkau, mengapa Buddha tidak terlebih dulu membeberkannya?” Dengan demikian para siswa juga elok memberikan antisipasi?!
Sang Buddha memberikan perumpamaan yang sangat apik : Seperti ~ dokter yang telah mengetahui bahwa pasien ini sakit, akan tetapi dampak penyakit belum muncul pada orang ini, masih belum mencari pengobatan, maka dokter ini tidak akan terlebih dulu memberitahukan pasien penyakit yang diidapnya pula. Ini merupakan pengungkapan yang bukan tidak pada waktunya.
Dahulu ada yang sembari berlutut di hadapan Maha Guru berkata : “Diriku sendiri kelak akan sepenuh hati setia, pasti tidak akan mengecewakan Maha Guru!” , sebenarnya di hati Maha Guru sedari awal telah mengetahui perubahannya kelak… namun sama tiada akan mengungkapkan jika bukan pada waktunya pula.
Bodhisattva Manjusri kembali menanyakan Buddha Sakyamuni : “Ketika Cinca, Sundari datang memfitnah Hyang Buddha, mengapakah Tathagata tidak memberikan jawaban sangkalan?” (Red: Cinca dan Sundari adalah dua perempuan yang memfitnah Sang Buddha telah melakukan perbuatan asusila dengan mereka hingga berbadan dua)
Buddha Sakyamuni menjawab : “Seperti ~ seseorang yang mencerca langit angkasa, apakah angkasa mesti mengembalikan tanggapan juga?”
Kisah ini tercantum di “Manjusri-pariprcha-Sutra” (文殊師利所問經)
Sang Buddha memberikan perumpamaan yang sangat apik : Seperti ~ dokter yang telah mengetahui bahwa pasien ini sakit, akan tetapi dampak penyakit belum muncul pada orang ini, masih belum mencari pengobatan, maka dokter ini tidak akan terlebih dulu memberitahukan pasien penyakit yang diidapnya pula. Ini merupakan pengungkapan yang bukan tidak pada waktunya.
Dahulu ada yang sembari berlutut di hadapan Maha Guru berkata : “Diriku sendiri kelak akan sepenuh hati setia, pasti tidak akan mengecewakan Maha Guru!” , sebenarnya di hati Maha Guru sedari awal telah mengetahui perubahannya kelak… namun sama tiada akan mengungkapkan jika bukan pada waktunya pula.
Bodhisattva Manjusri kembali menanyakan Buddha Sakyamuni : “Ketika Cinca, Sundari datang memfitnah Hyang Buddha, mengapakah Tathagata tidak memberikan jawaban sangkalan?” (Red: Cinca dan Sundari adalah dua perempuan yang memfitnah Sang Buddha telah melakukan perbuatan asusila dengan mereka hingga berbadan dua)
Buddha Sakyamuni menjawab : “Seperti ~ seseorang yang mencerca langit angkasa, apakah angkasa mesti mengembalikan tanggapan juga?”
Kisah ini tercantum di “Manjusri-pariprcha-Sutra” (文殊師利所問經)
Sewaktu makan siang kemarin (25/8) Maha Guru
berkata : “Hendaklah berhasil dalam pencapaian menjadi Arahat baru
tampil menyelamatkan wanita. Jika tidak akan terjadi “diselamatkan”
tuntas oleh wanita. Jika tidak mempunyai dasar Sravaka pencapaian Arahat namun tampil menyelamatkan wanita maka sangat mudah terjadi keadaan sebaliknya.”
Acarya Lian Yù (蓮育上師) pernah bertanya kepada Maha Guru : “Berdasarkan yang tercantum dalam ‘Sutra Empat Puluh Dua Bagian’ (四十二章經) ~ tidak boleh mempercayai pikiran anda, pikiran anda tidak boleh dipercayai, kecuali telah mencapai Arahat.”
Jawaban Maha Guru lebih telak : “Arahat tidak memiliki niat pikiran sama sekali.”
Dharmadesana Maha Guru selama 2 hari ini, berulang kali mengajarkan umat supaya menjauhi nafsu keserakahan, kemudian penjelasan mengenai Jalan Bhavana Arahat, lebih-lebih hendaklah menghindari terpaut pada perempuan, nafsu birahi, petuah ini sungguh membuat sadhaka perlu bersungguh-sungguh mawas diri!
Acarya Lian Yù (蓮育上師) pernah bertanya kepada Maha Guru : “Berdasarkan yang tercantum dalam ‘Sutra Empat Puluh Dua Bagian’ (四十二章經) ~ tidak boleh mempercayai pikiran anda, pikiran anda tidak boleh dipercayai, kecuali telah mencapai Arahat.”
Jawaban Maha Guru lebih telak : “Arahat tidak memiliki niat pikiran sama sekali.”
Dharmadesana Maha Guru selama 2 hari ini, berulang kali mengajarkan umat supaya menjauhi nafsu keserakahan, kemudian penjelasan mengenai Jalan Bhavana Arahat, lebih-lebih hendaklah menghindari terpaut pada perempuan, nafsu birahi, petuah ini sungguh membuat sadhaka perlu bersungguh-sungguh mawas diri!
Kutipan Dharmadesana Maha Guru pada Upacara
Dharma Vajravarahi/Dorje Pakmo (25/8) : “Trekcho, artinya pemutusan
seketika, memutuskan seluruh niat pikiran. Maka nadi tengah secara
alamiah akan memperoleh penyucian, dengan adanya cahaya terang nadi tengah, merupakan fenomena Togal (penembusan) nan bebas leluasa .”
“Sadhaka memvisualisasikan diri sendiri menjelma menjadi angkasa raya, tiada niat pikiran, maka dengan sendirinya cahaya terang sifat hakiki akan tampil ke permukaan.”
“Sadhaka boleh menekuni dengan melihat sinar matahari pagi ataupun sinar matahari terbenam ataupun sinar pelita, sinar matahari divisualisasikan sebagai cahaya putih, sinar bulan adalah cahaya kuning, sinar pelita adalah cahaya merah, ini merupakan Yoga Putih. Mengapa cahaya eksternal bisa menyucikan bindu, karena mata memiliki nadi yang tersambung ke cakra hati, di cakra hati ada cahaya biru….., Upacara Homa hari ini ada cahaya Vajravarahi, membukakan Panca Cakra……. Dari cakra hati membangkitkan induk api bercahaya biru, mentransformasikan seluruh tubuh fisik anda maka anda akan memperolehkan tubuh manifestasi cahaya pelangi.”
Pada Maha Upacara Vajravarahi (Dorje Pakmo)
tanggal 25 Agustus, hampir sebagian besar Acarya mendaftarkan diri
sebagai pemohon utama.
Ketika tiba di ruang Bhaktisala, Yang Mulia Maha Guru Lian Sheng menerima persembahan hatta dari para umat selama 40 menit, sungguh memecahkan rekor!
Maha Guru dalam Dharmadesana juga berterimakasih kepada seluruh daftar pemohon utama pada Upacara Dharma kali ini!
Ketika tiba di ruang Bhaktisala, Yang Mulia Maha Guru Lian Sheng menerima persembahan hatta dari para umat selama 40 menit, sungguh memecahkan rekor!
Maha Guru dalam Dharmadesana juga berterimakasih kepada seluruh daftar pemohon utama pada Upacara Dharma kali ini!
Usai Upacara Dharma 25 Agustus, Yang Mulia
Maha Guru Lian Sheng setelah memimpin Upacara Ritual Homa di True Buddha
Rainbow Temple, juga datang mengusap pratima Arya Beralis Panjang
Pindola, para umat bersorak dengan bersemangat : “Kami juga mau ikut Maha Guru…”
Sang “Buddha Hidup kecil" Thubten Ksiti Rinpoche, sangat populer di lokasi upacara Dharma!
Para umat suka mengerubunginya minta foto bersama, dan memberikan persembahan. Maka, saya (Red: V.A Hui Jun) memintanya membentuk Mudra Akar Ksitigarbha, langsung saja berondong kilatan blitz berpijar dari empat penjuru, benar-benar menggemparkan dunia persilatan….!
Para umat suka mengerubunginya minta foto bersama, dan memberikan persembahan. Maka, saya (Red: V.A Hui Jun) memintanya membentuk Mudra Akar Ksitigarbha, langsung saja berondong kilatan blitz berpijar dari empat penjuru, benar-benar menggemparkan dunia persilatan….!
Oh Maha Guru! Meskipun hujan turun, tidak akan merintangi kami menungguMu menjamah kepala kami!
Maha Guru, Engkau membabarkan Dharma laksana hujan, menyirami hati kami yang gersang!
Daya Adisthana Engkau bagaikan air hujan, tiada putus-putusnya tak berkesudahan!
Kami selamanya menghaturkan puji syukur ke hadirat Engkau!
Dan tiba-tiba, mendadak hujan berhenti! Ternyata Sang Satya Buddha tlah memunculkan mukjizat lagi!
Ketika Maha Guru datang memberikan moding kepada para umat, tak dinyana di atas langit-langit angkasa terbit secercah sinar matahari, menghentikan rintikan air hujan, sehingga para umat tanpa hambatan menerima adisthana moding dari Sang Satya Buddha!
Maha Guru, Engkau sungguh hebat! Sungguh mulia!
Ketika Maha Guru datang memberikan moding kepada para umat, tak dinyana di atas langit-langit angkasa terbit secercah sinar matahari, menghentikan rintikan air hujan, sehingga para umat tanpa hambatan menerima adisthana moding dari Sang Satya Buddha!
Maha Guru, Engkau sungguh hebat! Sungguh mulia!
Dua sosok ini berasal dari Vihara Sacramento
True Buddha Temple : di sebelah kiri adalah Lian Qi (蓮琪), di sebelah
kanan adalah Lian Cai (蓮才), Maha Guru satu hari sebelumnya mengumumkan
akan menahbiskan mereka berdua menjadi Acarya, marilah kita bersama-sama mengucapkan selamat kepada mereka berdua. Selamat!
Perkenalan sekilas ya, yang ini adalah Bhiksu
Lama Lian Qing (蓮晴法師) yang juga akan menerima pentahbisan abhiseka
Acarya oleh Yang Mulia Maha Guru!
Sementara ini ia memberikan pelayanan di Vihara True Buddha Rainbow Temple, ia berinteraksi baik dengan semua orang, sangat rajin mengerjakan tugas pelayanan, kinerjanya menghasilkan prestasi cemerlang!
Sementara ini ia memberikan pelayanan di Vihara True Buddha Rainbow Temple, ia berinteraksi baik dengan semua orang, sangat rajin mengerjakan tugas pelayanan, kinerjanya menghasilkan prestasi cemerlang!
Acarya Lian Ha (蓮訶上師) dari Brasil - Direktur
Publisitas TBF, akhirnya merampungkan album “Lawatan Tempat Ibadah
Zhenfozong di Seluruh Dunia”, sebanyak 600 jilid telah dikirimkan ke
Vihara Taiwan Lei Tsang Temple, dan masih terdapat
400 jilid lagi yang sedang dalam perjalanan pengiriman ke Vihara
Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, didalamnya terdapat lebih dari 400
lembar foto-foto yang sangat berharga, Acarya mengatakan sungguh tidak
mudah memperoleh kontak dengan semua tempat ibadah di seluruh dunia.
Meskipun demikian dengan sangat berjerih payah akhirnya bisa dirampungkan juga dalam tempo 6 bulan, para Acarya jika hendak mendapatkan album ini bisa menghubungi kedua tempat ibadah diatas.
Album ini didesain dengan sangat artistik, merupakan bahan publikasi penting dengan kualitas tinggi untuk memperkenalkan tempat ibadah aliran Zhenfozong!
Meskipun demikian dengan sangat berjerih payah akhirnya bisa dirampungkan juga dalam tempo 6 bulan, para Acarya jika hendak mendapatkan album ini bisa menghubungi kedua tempat ibadah diatas.
Album ini didesain dengan sangat artistik, merupakan bahan publikasi penting dengan kualitas tinggi untuk memperkenalkan tempat ibadah aliran Zhenfozong!
Pada tanggal 27 Agustus 2013 Yang Mulia Maha
Guru selepas makan siang, melangkah keluar dari kantin Vihara Seattle,
memberikan pemberkatan moding satu-persatu kepada umat, kemudian para
umat melaporkan : “Maha Guru, silahkan disaksikan Maha Cahaya Surya!”
Kemudian Yang Mulia menengadah melihat-lihat cahaya matahari yang bersinar terang……!
Dimanapun Satya Buddha berada, Maha Cahaya Surya senantiasa menyinari di seluruh penjuru!
Kemudian Yang Mulia menengadah melihat-lihat cahaya matahari yang bersinar terang……!
Dimanapun Satya Buddha berada, Maha Cahaya Surya senantiasa menyinari di seluruh penjuru!
No comments:
Post a Comment