Wednesday, November 13, 2013

Kutipan Dharmadesana Maha Guru Lian Sheng di Seattle sebelum berkunjung ke Taiwan


(本報訊/蓮花慧君報導)2013年11月9日,聖尊蓮生活佛盧勝彥於西雅圖網雷藏寺主持同修《黃財神本尊法》。
(Warta TBSky/Liputan oleh V.A Huijun) Pada tanggal 9 November 2013, Yang Mulia Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu bertempat di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple pada kegiatan pujabhakti bersama telah memimpin “Sadhana Jambhala Kuning”.

Maha Guru melimpahkan parinamana : “Mengundang Panca Buddha menjemput makhluk alam bardo, kepada segenap insan yang memperoleh penyakit  selekasnya memperoleh kesembuhan, menghindarkan malapetaka, mengikiskan rintangan karmawarana, mengundang kehadiran Jambhala Kuning memancarkan cahaya kuning agar segenap umat memperoleh peningkatan bekal berkah dan kebijaksanaan, seluruh peserta memperoleh keadaan manggala, pancarkan cahaya kesempurnaan cinta kasih, mengundang kehadiran Catur Maharajakayika mengadisthana segenap umat memperoleh kesucian bebas leluasa!”

True Buddha Vajrayana Association of R.O.C, Taiwan Lei Tshang Temple, serta tempat ibadah lainnya, melaksanakan seremonial permohonan kepada Maha Guru melawat Taiwan untuk memutar Roda Dharma Agung, dengan persembahan Hatta yang diwakili oleh Acarya Lian Ou, Acarya Lian Zhe, dan Acarya Lian Ying.  

Kepala Vihara Ling Shen Ching Tze Temple yaitu Acarya Lianhua Dehui membacakan kata-kata yang mengungkapkan ketidakrelaan hati yang mengharukan terhadap perpisahan ini :

Hari ini adalah hari terakhir selama sepanjang tahun Maha Guru menghadiri pujabhakti di Ling Shen Ching Tze Temple, sungguh berterimakasih tak terhingga atas kehadiran Maha Guru dan Guru Dhara selama 184 hari di Seattle Ling Shen Ching Tze Temple, . . . . Maha Guru pernah berkata : Ketika daun Maple memerah itulah tanda saat-saat perpisahan telah tiba…. Maka biarlah rasa kerinduan di dalam hati kami ini menjelma menjadi awan-awan melayang, terbang melayang hingga jatuh di atas tubuh Engkau, Maha Guru dan Guru Dhara, mohon kepergian kali ini tidak begitu lama, mohon kiranya lekas pulang kembali!....

Seiring kata-kata perpisahan yang dibacakan Acarya Lianhua Dehui, para umat yang berada di ruangan bhaktisala trenyuh dalam rasa kerinduan mendalam….

Kemudian, Yang Mulia Dharmaraja Liansheng Sheng-yen Lu dengan suara haru mengungkapkan : Ketika seseorang hendak meninggalkan sebuah tempat, tentu ada suatu perasaan khusus mengiringinya. Seandainya jarak antara Seattle dan Taiwan hanya terpisah 3 jam saja, maka perjalanan pulang pergi pun tentu sangat cepat, tetapi kenyataannya jarak antara dua daratan terpisah nan jauh, …. Sewajarnya ada perasaan bersedih.

Semua peristiwa pada kehidupan manusia, tidak terlepas dari fenomena perpisahan apakah semasa hidup ataupun perpisahan kala kematian menjemput, banyak sekali hal yang membuat tidak sampai hati untuk merelakan, anda semua biasanya melihat Maha Guru gemar bercanda dan penuh keriangan, namun ada kalanya pula ada saat yang dipenuhi dengan perasaan mendalam. Berpisah dari setiap paras wajah anda sekalian yang sudah familiar, tentu bersedih juga…

Semula saya sejak kemarin telah merenung satu malam, apa sebaiknya saya pada malam ini juga mengumumkan sejak saat ini dan seterusnya akan kembali pada pertapaan mengundurkan diri ke hutan belantara (seluruh umat yang hadir berteriak : Jangan…!), tetapi Mahadewi Yaochi Jinmu berkata : “Waktunya belum tiba!” Tadi sewaktu menaiki Dharmasana, saya kembali berkata kepada Jinmu : Saya mau melepaskan seluruhnya, akan tetapi Jinmu tetap saja mengatakan : “Waktunya belum tiba!”

Kehidupan manusia tidak lepas dari fenomena perpisahan semasa hidup ataupun perpisahan kala kematian menjemput, cepat lambat tetap saja pasti akan melepaskan, ibarat bangau liar yang terbang seiring kumpulan awan bebas, selama Yidam berkata boleh maka terjadilah, hanya saja tadi ditanyakan sekali lagi, Ia mengatakan : “Waktunya belum tiba!” (Seluruh umat mendengar ini, serempak bertepuk tangan menggelegar!)

Maha Guru secara pribadi memiliki perasaan kasih yang mendalam, Bodhisattva menaruh perasaan terhadap segenap insan. Mengapa seorang yang telah tercerahkan masih terdapat perasaan kepiluan hati, inilah yang disebut sebagai perasaan insan dalam alam keduniawian. Kita semua sepanjang setengah tahun telah berkumpul bersama-sama disini, setiap paras wajah betapa familiarnya, nanti ketika Maha Guru telah pergi, anda tentu tidak bisa melihat saya lagi, namun sebagai seorang Guru yang penuh diliputi perasaan kasih mendalam seperti ini, pasti setiap hari anda akan merindukan Guru, karena Ikrar Maha Guru! Pasti setiap saat senantiasa tidak akan melupakan setiap insan. (para umat terharu disertai tepuk tangan)

Perhatian Maha Guru kepada kerabat dan seluruh siswa, senantiasa dipenuhi kasih antara hati ke hati yang tidak terpisahkan satu sama lain, Maha Guru tidak akan pernah menyakiti siapa pun, karena sikap ini adalah alam pencapaian ke-Arahat-an Sravakayana, yang jika diteruskan selangkah lebih lanjut untuk dengan segenap daya upaya menyelamatkan insan maka menjadilah Bodhisattva. Bodhisattva memberi dengan sepenuh hati sepenuh niat yang bahkan nyawa pun bisa direlakan, Buddha merupakan kondisi totalitas Samyak-sambodhi, paham sepenuhnya akan wujud sejati terhadap dunia makhluk berjiwa maupun makhluk tak berjiwa, tidak perlu menerima siklus tumimbal lahir lagi. Seperti 4 Tingkat Kesucian (Red : Arya Pudgala) merupakan tingkat pencapaian Bodhi Pembebasan, sedangkan tujuan terutama pelatihan bhavana, tiada yang lain adalah untuk meninggalkan enam alam tumimbal lahir kemudian kembali datang menyelamatkan insan. 

Selanjutnya, Maha Guru Lian Sheng dengan penuh perasaan kasih mendalam berkata : “Jika ada letak dimana Maha Guru tidak bisa maksimal menolong insan, Maha Guru juga mengucapkan maaf kepada anda semua, kiranya anda semua memaafkan, Buddha pun memiliki Tiga Ketidakmampuan, …. “
Para siswa di dalam bhaktisala, mengucurkan air mata trenyuh dalam keharuan….. 

Sumber Terjemahan

~~~~~~~~~~~~~~~~

【TBSky Bahasa Indonesia】Mempersembahkan warta berita terbaru, artikel pelimpahan jasa untuk kepedulian terhadap sesama insan, perenungan Silsilah melalui Petuah Emas dan Dharmadesana Yang Mulia Mulacarya Lian Sheng, serta berbagi foto agung para Buddha Bodhisattva!

Silahkan menekan tombol ‘LIKE’ di halaman utama Facebook Fanspage “TBSkyBahasaIndonesia”, untuk memudahkan notifikasi setiap kali adanya berita terbaru ke hadapan Anda!

※Facebook Fanspage :
TBSky Chinese : https://www.facebook.com/nkingsky
TBSky English : https://www.facebook.com/TBSkyNews
TBSky Bahasa Indonesia : https://www.facebook.com/TBSkyBahasaIndonesia

No comments:

Post a Comment